Puji Tuhan. Puji Tuhan. Puji Tuhan.
Segala puji pada-Nya. Segala ucap syukur
pada-Nya.
Satu hari masih direstui oleh-Nya. Tubuh ini
masih diberikan keselamatan oleh-Nya. Segala puji dan syukur pada-Nya.
Bukan tiba-tiba sok religius, tapi kadang kita
perlu teguran untuk ingat pada-Nya. Hari ini, rem motor yang saya kendarai
tiba-tiba blong di jalanan yang menurun. Bagaimana tidak panik, rem tidak
berfungsi sedangkan laju kendaraan tiba-tiba makin cepat. Pun saya membawa
motor teman dan seorang teman lain duduk di belakang saya. Puji Tuhan kaki
masih bisa berfungsi sebagai rem meski baru berapa meter kemudian motor
berhenti dengan aman, di halaman sebuah rumah.
Dada seketika berdegup dengan kencang, tangan
dan kaki langsung bergetar dengan hebat. Karena ketika terasa rem tidak
berfungsi, pikiran buruk datang bertubi-tubi, ‘bagaimana kalau...?’, ‘bagaimana
kalau...?’, ‘bagaimana kalau...?’. Teman-teman yang lain segera menghampiri dan
menenangkan. Puji Tuhan. Lagi-lagi Puji Tuhan dan takhenti Puji Tuhan.
Dua pemuda keluar dari rumah dan bertanya ada
apa. Seketika mereka membantu, menyiramkan air pada rem depan. Asap segera
keluar dan rem bisa berfungsi kembali. Katanya sudah biasa, rem motor matic akan
panas apalagi di jalanan seperti tempat itu.
Segera saya berpindah posisi, saya yang
diboncengi teman saya, pemilik motor. Bukannya tidak percaya, tapi saya selalu
tidak nyaman jika diboncengi apalagi di medan yang jalanannya turun seperti
itu.
Beberapa jam kemudian, posisi kembali seperti
semula. Saya memboncengi teman saya yang tadi saya bonceng ketika peristiwa rem
blong terjadi. Katanya semua ini memang sudah rencana Tuhan. Meskipun rem
blong, tapi kita masih bisa berhenti di tempat yang tepat dan dibantu oleh
orang yang tepat. Ya, semua pasti ada campur tangan Tuhan. Puji Tuhan.
Hari ini, saya bersama beberapa teman
mengunjungi salah satu tempat yang tinggi di kawasan Cicaheum, Bandung. Tujuan
kami Warung Daweung. Tinggi karena beberapa kali teman saya harus turun dan
berjalan kaki karena motor tidak kuat membonceng. Kinerja motor meningkat
karena jalanan yang memang menanjak. Pake banget!
Perjalannya memang sebanding dengan tempat
tujuan. Pemandangan yang ditawarkan menyenangkan. Udara begitu segar dan
suasana jauh dari kebisingan. Tidak menyesal akhirnya ikut ke sana.
Pada akhirnya, lagi-lagi, Puji Tuhan. Saya
masih bisa selamat dan bisa berbagi kisah ini pada kalian. Bahkan ketika
membayangkan kejadian itu pun saya masih berdebar kencang. Tangan ini serasa
merasakan bagaimana tiba-tiba rem tidak berfungsi meski sudah berkali-kali
ditekan.
Puji syukur bagi-Mu, Tuhan.
NB: Maaf dan terima kasih padamu si empunya
motor dan padamu yang aku boncengi.
Jatinangor, 24 Januari 2013