Sampai jumpa, Jatinangor. Seperti tahun kemarin, Mei ini kembali saya akan berpisah dengannya. Rasanya lebih berat karena kenangan setahun ini tidak sedikit. Punya teman baru, rutinitas baru, kenangan baru. Itu yang memenuhi kepala saya belakangan ini. Kepergian dari teman-teman dan rutinitas yang baru.
Saya sempat berkata bahwa Jatinangor adalah tempat pergi agar bisa pulang. Ya, dia satu-satunya tujuan saya bertahun belakangan ini agar saya bisa kembali pulang. Dan sekarang, saya akan kembali pulang tanpa sering pergi ke Jatinangor. Saya akan kembali pada kenyamanan ketiak ibu. Menadah kembali sambil mencari jejak-jejak langkah yang harus saya hadapi.
Sedih. Sebulan ini saya sedih. Berkali mempersiapkan diri untuk kepergian tanpa tahu apa yang akan terjadi ketika hari itu tiba. Dulu takada wajah-wajah yang bisa ucapkan "Sampai jumpa", dan kini suasana akan lebih berat.
Ah, Jatinangor. Harus keluar dari zona nyaman. Katanya tempat bermain masih banyak. Tapi ia bukan sekadar tempat bermain.
Sekali lagi harus berpisah. Harus berpisah.
Akan kurindukan senjamu, Jatinangor.
No comments:
Post a Comment