Saya selalu iri pada orang-orang dewasa yang mampu
berimajinasi seperti anak kecil. Heran, dari mana mereka dapat berimajinasi
sedemikian rupa. Imajinasi saya sendiri bahkan sulit untuk saya mengerti.
Sering kali saya ingin menuliskannya, namun ternyata jari-jari berhenti pada
tanda koma, tidak bisa melanjutkan sampai akhir.
Joshua Joshua Tango adalah buku yang ditulis oleh
Robert Wolfe. Buku ini jelas diperuntukkan kepada anak-anak. Cerita tentang
petualangan seorang anak lelaki, Marcel Groen, dengan seekor kura-kura Brazil
bernama Joshua. Joshua unik. Ia dapat berbicara seperti manusia. Ia bahkan bisa
bernyanyi, menari, dan ia dapat terbang!
Joshua merupakan kura-kura yang sedang diteliti ayah Marcel.
Ayah Marcel mendapatkan informasi bahwa Joshua adalah kura-kura yang cerdas.
Dengan peralatan yang dibuatnya, ia ingin tahu seberapa cerdas Joshua. Namun
ternyata Joshua memang cerdas. Selain dapat bertingkah seperti manusia, ia
dapat pula mengosongkan pikirannya, berubah menjadi kura-kura yang lambat,
seperti lazimnya kura-kura. Ketika berduaan dengan Marcel, barulah Joshua
memunculkan keunikannya.
Petualangan demi petualangan dilakukan oleh mereka. Mereka
dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dengan telepati. Marcel dan Joshua
pun saling membantu dan saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Joshua
membantu Marcel lari dari serbuan kakak-beradik Klaver dan Marcel membantu
Joshua mendapatkan surat izin terbang dengan menggunakan tenaga mimpi. Ya,
bahkan kura-kura pun harus memiliki surat izin terbang!
Buku ini saya hisap sarinya dalam setengah hari. Dan
seketika saya iri. Saya iri pada Marcel yang beruntung bisa mengenal Joshua.
Saya iri pada Robert Wolfe yang bisa menciptakan kisah menarik antara Marcel
dan Joshua. Yang tersisa adalah bayangan Joshua yang sedang terbang, dengan
Marcel yang duduk di perisainya. Yang tersisa adalah suara-suara telepati
antara Marcel dan Joshua. Mereka tersisa dalam imajinasi saya.
No comments:
Post a Comment