Bukan uang yang dibutuhkan di dunia itu, tapi
waktu. Bisa jadi tepat kata sebuah pribahasa “Waktu adalah uang”. Setiap
manusia mempunyai jam hidupnya masing-masing. Mereka dapat jelas melihat di
lengan kiri masing-masing. Cahayanya hijau stabilo. Mereka pun bekerja, upahnya
waktu bukan uang.
Konsep waktu hidup itulah yang diangkat dalam
film In Time (2011). Tokoh utama film ini adalah Will Salas yang
diperankan oleh Justin Timberlake. Will hidup bersama ibunya, Rachel (Olivia
Wilde), yang hari itu genap berusia 50 tahun. Mereka hidup di daerah bernama Ghetto,
tempat orang-orang miskin waktu.
Ketika berkunjung dalam sebuah bar, Will
bertemu dengan Henry Hamilton. Henry memiliki sisa waktu hidup satu abad, waktu
yang sangat banyak dan itu membuatnya menjadi orang terkaya di Ghetto. Will
menasihati Henry agar segera pergi dari tempat itu karena banyak orang yang
ingin mencuri waktunya. Benarlah, taklama kemudian masuk segerombolan pencuri
waktu.
Will tidak menyangkan bahwa menyelamatkan
Henry akan mengubah hidupnya. Percakapan singkat dengan Will membuat Henry
sadar ia telah menyia-nyiakan hidupnya. Ia pun memberikan seluruh sisa hidupnya
pada Will. Dengan detik-detik terakhir, Henry duduk di pinggir jembatan dan
‘deg’ jantungnya berhenti tepat ketika waktu menujukkan angka nol.
Banyak orang yang mati kehabisan waktu karena
tiap hari semua tarif naik. Pajak di mana-mana pun naik. Yang miskin akan cepat
mati, sedangkan yang kaya akan hidup abadi. Termasuk Rachel, setelah melunasi beberapa
hutang, malam itu ia kehabisan waktu. Bahkan untuk berlari pun tidak bisa tepat
waktu.
Setelah kematian ibunya, Will memutuskan
pindah ke New Grenich, tempat para orang kaya waktu. Ia ingin mencuri waktu
orang-orang kaya itu. Will dendam karena orang-orang itu kaya di atas
penderitaan banyak orang. Perjalanan ke sana pun memerlukan biaya waktu satu
tahun.
Will tidak dapat beradaptasi dengan cepat. Di
Ghetto semua berjalan cepat. Ia harus berlari jika tidak ingin kehabisan waktu.
Namun di New Grenich, setiap orang punya banyak waktu. Segalanya berjalan
lambat. Tidak usah lari terburu-buru, waktu mereka sangat banyak.
Ketergesaannya membuat ia diperhatikan oleh
Sylvia Weis (Amanda Seyfried). Ternyata Sylvia merupakan anak dari Philippe
Weis (Vincent Kartheiser), seorang pengusaha yang memiliki banyak sekali waktu.
Will bertemu dengan Philippe di sebuah kasino dan menang banyak dari Philippe.
Di pihak lain ada Raymond Leon (Cillian
Murphy), penjaga waktu yang mengejar Will. Raymond beranggapan bahwa Will telah
mencuri waktu dari Henry. Ketika pesta di rumah Philippe, Raymond membekuk Will
dan menyita waktunya hingga tersisa dua jam.
Will menculik Sylvia, membawanya kabur kembali
ke Ghetto. Dalam perjalanannya mereka bertemu dengan pencuri waktu. Mencuri
banyak dari Sylvia. Dan Will pun menyelamatkan hidupnya.
Singkat cerita, Sylvia sadar bahwa banyak
orang yang sangat memerlukan waktu. Banyak yang hanya memiliki waktu untuk satu
hari. Dan dalam satu hari pun mereka bisa melakukan banyak hal. Hal-hal itu
tidak pernah ia temui dalam kehidupan mewahnya. Sylvia bahkan mencuri dari
brankas ayahnya sendiri. Waktu sebanyak satu juta tahun. Dan waktu yang ia curi
itu kemudian ia bagikan kepada orang-orang.
Sylvia hidup sebagai pencuri bersama Will.
Mereka terus mencuri dan membagikan waktu kepada yang membutuhkan. Yah, kurang
lebih seperti kisah Robbin Hood lah :P
No comments:
Post a Comment