Berkumpul bersama teman-teman SMA itu selalu
menyenangkan. Hati dan pikiran saya selalu menjadi lebih baik ketika berkumpul
bersama segelintir teman itu. Kemarin, saya berkumpul dengan tujuh orang teman
baik saya di SMA. Saat-saat itu sudah saya tunggu, karena saya jarang
merajinkan diri pulang ke rumah. Selain itu, kesibukan kami menyita waktu kami
masing-masing. Kami tidak terlalu sering berkumpul. Sekalinya berkumpul, itu
menyenangkan. Mungkin itu yang dinamakan waktu yang berkualitas.
Secara personal, mereka tidak berubah. Mereka
masih teman-teman SMA saya. Hanya penampilan yang berubah. Gaya rambut mereka
berubah, gaya berpakaian mereka berubah. Tapi toh manusia pasti akan berubah
bukan?
Kami bertukar cerita. Ada yang bercerita
tentang suasana bekerja, ada yang bercerita tentang keseharian, dan ada pula
cerita tentang masa lalu. Dua di antara mereka sudah bekerja, dua lagi baru
saja lulus dan akan diwisuda, tiga, termasuk saya, masih kuliah, satu lagi saya
lupa. Hahaha...
Kami juga bertukar canda. Kami lalu bertukar
tawa. Rasanya menyenangkan masih ada tawa terbahak-bahak di antara kami.
Rasanya menyenangkan melihat wajah-wajah familiar dengan senyum yang menjuntai
di bibir mereka. Rasanya saya selalu merindukan mereka.
Minggu kemarin saya diajak pula berkumpul
dengan teman-teman SMP dan SD. FYI, teman-teman SMP dan SD saya sama, saya
sekolah di satu sekolah yang sama. Tapi entah mengapa saya canggung bertemu
dengan mereka, sehingga saya memutuskan untuk tidak hadir. Mungkin alasannya saya
berpikir saya tidak terlalu dekat dengan mereka. Mungkin. Saya takut saya tidak
bisa menempatkan diri di antara mereka. Ini pengalaman saya bertemu dengan
mereka.
Kembali ke teman-teman SMA saya, ketika kami
membicarakan masa-masa sekolah dulu, seorang teman berkata, “Gw pengen banget
balik ke masa-masa sekolah. Enak, ngga ada beban.”. Kami pun sepakat. Rasanya
jika ada pemutar waktu, kami ingin kembali bersekolah. Ternyata bukan saya saja
yang ingin terus menjadi anak kecil, teman-teman sepermainan saya pun setuju.
Masa-masa itu masa-masa manis, tidak berpikiran macam-macam, tidak ada beban.
Tapi, waktu tidak pernah berhenti di detik ini, apalagi mundur ke belakang.
Kami hanya berangan-angan. Sejenak melupakan masa depan dan mengingat masa-masa
indah di bangku sekolah.
Entah mengapa, ketika situasi menyenangkan itu
berlanjut, waktu juga berjalan dengan cepat. Kami pun harus pulang dan kembali
pada kesibukan masing-masing. Kami menjadi diri kami kembali, diri kami di masa
ini. Saya akan terus menantikan waktu-waktu berkualitas bersama mereka nanti.
Semoga kami masih menjadi teman-teman dengan rasa yang sama.
No comments:
Post a Comment