Ketika 30 hari sudah berlalu baru kita
merasakan bahwa ternyata waktu cepat sekali berganti. Bahkan ini sudah hari
keempat di bulan terakhir di tahun 2011 ini. Pasti kalian juga sering mendengar
hal-hal seperti baru kemarin 2011 dimulai dan ternyata kurang dari 25 hari
tahun ini akan berakhir.
Padahal detik masih sama. Waktu sehari pun
masih sama. Aktivitas dan keinginan kitalah yang berbeda. Ada kalanya hari
berlalu lambat dan ada kalanya hari terlalu singkat untuk dilalui.
Tinggal 21 hari lagi menuju Natal. Saya selalu
menunggu saat-saat itu. Sendirian. Sekadar informasi, orang tua dan seorang
adik saya beragama Budha. Kakak, saya, dan seorang adik saya yang lain beragama
Katolik. Keluarga kami tidak mengharuskan kami mengimani kepercayaan yang sama.
Kami bebas memilih dan ini pilihan kami.
Sekadar selingan, sepupu saya bahkan
keluarganya lebih beragam dalam beragama. Sepupu saya seorang Katolik, kakaknya
Islam, adiknya Protestan, dua adiknya yang lain dan kedua orang tuanya Budha.
Karena jauh dari rumah, saya menantikan Natal
sendirian. Tidak ada hiasan Natal, tidak ada lagu-lagu pujian bergema. Hanya
ada saya. Mempersiapkan hati, berusaha selalu menjadi pribadi yang lebih baik.
Impian saya, kelak saya ingin merayakan Natal
bukan di Indonesia. Saya ingin merasakan Natal di negara-negara yang saya lihat
di film. Seluruh pelosok kota penuh dengan nuansa Natal. Nuansa Natal memang
bukan hal yang terlalu penting, namun itu baginya merupakan suatu dorongan
semangat untuk selalu ingat bahwa hari besar bagi banyak orang akan datang.
Rasanya Desember akan segera berakhir.
Masihkah harus saya mengeluh apa yang sudah saya kerjakan dengan penuh
kesadaran? Rasanya tidak adil karena jika harus menyalahkan, saya hanya bisa
menyalahkan diri saya sendiri.
Semoga kamu manis Desember. Kamu anak bungsu
yang selalu dipuja dan disayang.
No comments:
Post a Comment