Tahun ini awal tahun keenam saya di bangku
kuliah. Saya masih menghadiri acara malam keakraban dengan status sebagai
mahasiswa. Bertemu dengan wajah-wajah baru, yang makin lama makin sulit
dibedakan satu dengan yang lainnya. Soal nama? Baru lima menit berkenalan pun
kadang saya bisa lupa.
Rasanya semakin sedih melihat teman seangkatan
saya yang datang makin berkurang. Kali ini saya dan tiga teman lainnya. Cukup
kami berempat untuk mewakili 69 orang lainnya yang terdaftar tahun 2006.
Rasanya waktu kami semakin sempit.
Acara pun tidak sepenuhnya bisa saya nikmati.
Ini bukan kali pertama acara selalu dipenuhi dengan petikan gitar dan
nyanyian-nyanyian. Dan ini bukan kali pertama saya tidak bisa menikmatinya.
Tapi saya mencoba bertahan. Toh saya tahu mereka membuat acara seperti ini juga
untuk saya dan teman-teman yang lainnya. Sebuah kewajiban yang akan selalu
menjadi pertanyaan dan kritikan bagi banyak orang.
Perbedaan usia lima tahun ternyata begitu
jauh. Saya merasa diri saya sudah jauh lebih tua dibanding tahun sebelumnya.
Ini masa-masa mereka. Banyak sekali teman yang mengatakan ini. Tidak jarang
pula saya bergumam, “Ini masa mereka”.
Baru lepas dari bangku SMA tidak menjadikan
mereka keluar dari sifat-sifat masa remaja mereka. Masih suka bergerombol
dengan teman yang punya hobi atau sifat yang sama. Masih butuh diakui di tempat
yang baru mereka tempati. Saya dulu juga merasakannya. Entah sudah berapa
‘kelompok’ teman yang saya singgahi. Saya masih menjajaki. Namun, saya yakin
ketika kelak mereka melihat dari sudut pandang yang sama dengan saya, mereka
akan mengerti bahwa ternyata mereka akan muncul sebagai pribadi yang berbeda.
Tidak lagi berkelompok karena wajah-wajah yang kita kenal mulai terbatas. Tidak
ada pilihan. Rasanya kejam menjadikan sebuah pertemanan itu adalah pilihan,
namun memang kenyataannya demikian bukan?
Menyenangkan bisa menghirup aura positif dan
energi yang begitu meluap dari wajah-wajah baru tersebut. Menyenangkan bisa
berkumpul bersama dari berbagai angkatan. Namun, tetap saja kami akan selalu
terpisah berdasarkan tahun kami masuk. Rasa saling mengerti pun saya rasa makin
lama akan semakin memudar. Saya masih belum bisa mencari cara yang tepat untuk
melunturkan hal-hal yang sudah dibawa bertahun-tahun dari setiap generasi. Tapi
hidup itu penuh dengan proses, saya yakin kelak sistem akan diperbaiki jauh
lebih baik.
No comments:
Post a Comment