Buku ini dikemas secara berbeda dari kebanyakan
buku yang dipajang di toko buku. Bentuknya menyerupai amplop berwarna merah.
Dari judulnya, The Wednesday Letters, saya tahu bahwa buku ini
pasti bercerita tentang surat dan cinta. Sayangnya waktu itu saya lebih memilih
membeli buku lain yang memikat saya. Pepatah berkata kalau jodoh tidak ke mana,
dan benar. Saya melihat buku ini bertumpuk-tumpuk di arena diskon buku.
Terbelilah dia seharga Rp5.000.
Membaca beberapa bab membuat saya berpikir
bahwa si pengarang, Jason F. Wright, pastilah pria yang romantis. Dalam buku
ini diceritakan bahwa Jack selalu menulis surat kepada istrinya, Laurel, di
hari Rabu. Dimulai dari hari pernikahan mereka dan berakhir di hari kematian
mereka. Ah, manis sekali bukan!
Surat-surat yang ditulis Jack kadang hanya
berisi kegiatan mingguannya, tapi banyak pula yang menyatakan perasaan cinta
Jack pada Laurel. Jack tetap menulis surat meskipun dia berada dalam satu
ruangan dengan Laurel.
Surat-surat itu ditemukan oleh ketiga anak
mereka, Matthew, Malcolm, dan Samantha, di hari kematian mereka. Malam itu
kepala Jack sakit. Sakit yang disebabkan oleh kanker yang dideritanya. Ia
beristirahat lebih awal. Ketika Laurel masuk, siapa sangka bahwa takberapa lama
Laurel akan terkena serangan jantung. Jack yang berusaha mencari bantuan
nyatanya tidak bisa bergerak karena kondisi badannya yang lemah. Setelah
menulis satu surat terakhir, Jack memeluk Laurel dan ikut pergi bersamanya.
Ketiga anak Jack dan Laurel menemukan bahwa
surat-surat itu bukan hanya berisi perasaan pribadi kedua orang tua mereka. Ada
rahasia besar yang dapat mereka cium dari beberapa surat yang ganjil. Rahasia
yang berhubungan dengan Malcolm.
Untuk selanjutnya, baca sendiri yah bukunya
kalau kamu penasaran. Hehehe...
Sebenarnya ada beberapa bagian yang terlalu dipaksakan
dan terlalu kebetulan. Meskipun begitu satu hal yang saya sukai dari buku ini
adalah kebiasaan menulis surat kepada pasangan di hari Rabu. Rasanya saya akan
memulai menulis surat kepada pangeran tampan bermobil putih juga di hari Rabu.
Siapa tahu nanti saya bisa menemukan pangeran tampan bermobil putih itu dan
memberikan surat-surat hari Rabu kepadanya :D
No comments:
Post a Comment