Adakah seorang yang hari ini akan ingat
padamu? Akankah lagi-lagi tanya yang akan melingkupi sekujur tubuhmu? Lalu diam
menjadi lebih abadi karena jawab taktampak pada garis penghabisan.
Semua taktahu apa itu kata. Kutemui mata
menyala bukan karena kamu. Mereka lupa, atau mencoba lupa.
Ke mana kau akan meletakkan kepalamu saat
migrain menyerangmu? Akankah lagi-lagi kau bertumpu pada waktu? Mereka bisa
singgah, tapi kaki memilih menjauh. Mereka mencoba lupa.
Sungguh. Ini bukan mauku, apalagi maumu. Bahkan
matahari belum habis dan kau dipaksa pergi. Jejak di ujung belum habis dimakan
waktu ketika jejak yang baru sudah samar-samar dimakan ingatan. Ya, mereka
memaksa dirinya lupa.
Tentangmu, tentang tanda tanya. Lalu diam
menjadi lebih abadi karena jawab taktampak pada garis penghabisan.
Ah, kau dan matahari saja takpernah bertengkar
tentang siapa yang menciptakan bayang-bayang, untuk apa aku ribut di dalam hati
dan mempertebal tanda tanya. Ya, aku bahkan mencoba lupa.
Ini masih tentangmu. Harap jawab merapat biar
lidah takkelu menyebut namamu.
No comments:
Post a Comment