Friday, March 22, 2013

Gadis Kretek dan Amba (lalu Entrok)



Bisa jadi akhirnya saya jatuh cinta pada penulis Ratih Kumala. Dua bukunya, Kronik Betawi dan Gadis Kretek membawa saya pada pengalaman membaca yang berbeda. Ia tidak terlalu serius tapi juga tidak cengeng. Tidak mengandai-andai dan juga tidak berlebihan. Mengangkat kisah cinta sebagai fondasinya kemudian dilebur bersama kekhasan suku tertentu. Gadis Kretek membawa kita pada aroma kretek dari masa penjajahan Jepang sampai Indonesia menjadi modern seperti sekarang. Bagaimana kretek menjadi suatu hal yang penting untuk kebutuhan sehari-hari, menjadi sumber kekuasaan dan pertikaian, menjadi alat propaganda, menjadi bukti cinta, dan menjadi hal yang menyedihkan.

Lalu saya berlanjut ke buku Amba karya Laksmi Pamuntjak. Keinginan menyelesaikan buku ini begitu tertatih-tatih. Bagi saya Amba terlalu “kering” dan energi yang dikerahkan penulis tidak merata di setiap babnya. Saya begitu memaksakan diri menyelesaikan buku ini, sampai-sampai terus melihat halaman, sudah di halaman berapa saya membaca buku ini. Nyatanya ini bukan hanya dialami saya saja. Menurut dua teman saya, mereka juga mengalami hal yang serupa.

Sekarang saya sedang membaca Entrok karya Okky Madasari. Saya belum bisa bercerita banyak tentang buku ini karena masih dibaca. Tapi sejauh ini saya tidak mendapat gangguan yang berarti ketika membaca buku ini.

Tiga buku tentang perempuan dan ditulis oleh perempuan ini saya baca dalam waktu yang berurutan. Sayangnya sebelum membaca Entrok saya tergoda oleh buku terjemahan, A Beautiful Lie karya Irfan Master. Niatnya, di bulan ini saya hanya akan membaca buku (novel) Indonesia yang ditulis oleh perempuan. Tidak ada alasan khusus, hanya tiba-tiba saya ingin menyempatkan diri.

Jeng Yah bagi saya bukan tokoh utama dalam Gadis Kretek. Meskipun kisah tentangnya kuat, tapi ia bukan tokoh utama. Tokoh Amba dalam Amba membuat saya kecewa. Katanya ia perempuan yang kuat. Apalagi cover buku ini meyakinkan saya bahwa tokoh Amba adalah sosok yang kuat. Terlebih, ini tentang 65. Sayangnya, kekuatan Amba akan luluh jika berhadapan dengan Bisma dan seks. Kalau Entrok sih sejauh ini baik-baik saja. Hahahaha…

No comments:

Post a Comment