Monday, November 7, 2011

Mimpi Buruk Kaki Buntung


Semalam saya bermimpi buruk. Bermimpi saya kehilangan kaki kiri saya, dari lutut ke bawah. Entah bagaimana kejadian yang menyebabkan kaki saya hilang, dalam mimpi saya itu saya tidak merasakan kesakitan apapun. Awalnya saya malah biasa-biasa saja, gembira-gembira saja. Sampai tiba di kampus, para teman dan sahabat memandang kaki saya dengan perasaan iba.

Memang, semalam saya agak sulit tidur. Biasanya jika saya di rumah, saya akan mudah sekali tidur. Namun semalam saya sampai beberapa kali pindah posisi baru bisa tidur, itu juga tidak lelap karena setengah jam kemudian saya terbangun, berkeringat (padahal kamar dingin dan saya tidak mimpi buruk) dan pergi ke kamar mandi. Barulah akhirnya saya tertidur kembali dan terbangun dengan mimpi buruk yang menempel di kepala.

Saya ingat dalam mimpi saya itu saya begitu tertekan. Saya tidak suka dikasihani, karena saya sendiri pun menganggap bahwa kaki saya yang hanya satu tidak menjadi masalah. Lagipula saya berjalan pun ditopang oleh dua buah tongkat. Saya mampu melakukan kegiatan rutin seperti biasa. Sampai akhirnya pandangan iba orang-oranglah yang membuat saya tertekan.


Para teman dan sahabat yang seharusnya memberi semangat malah mulai menjauhkan saya. Tadinya saya menerima senyuman dari mereka, malah pandangan iba yang saya terima. Semua tiba-tiba enggan bermain bersama saya. Saya sendirian dan saya kesepian.

Saya rasa saya tahu mengapa tiba-tiba saya memimpikan kaki saya buntung. Kemarin pagi saya menonton acara yang mengulas orang-orang dengan tubuh tidak sempurna namun mampu berprestasi. Saya begitu kagum dengan mereka, dalam keterbatasan mereka begitu berkilauan semangat. Mungkin rasa kagum saya kemudian mengendap sehingga menjadi bunga tidur semalam.

Barusan saya tergiur untuk mencari arti mimpi saya itu. Beruntunglah setelah saya unduh ternyata tidak ada yang menjelaskan tentang mimpi kaki buntung sehingga saya tidak terlalu tersugesti dengan apa yang saya baca.

Semoga mimpi itu tidak menjadikan hari saya buruk pula. Semoga ini memang hanya sekadar mimpi.

No comments:

Post a Comment