Saturday, March 23, 2013

SEMARANG!

SEMARANG! SAYA KE SEMARANG! DAN SAYA RASA SAYA JATUH CINTA PADANYA.

Bermula dari rasa jenuh yang saya dan teman saya alami. Mulailah kami merencanakan berpetualang. Pilihannya tiga tempat: Lampung, Cilacap, atau Semarang. Bahkan jika tidak ada teman lain yang mau ikut, kami sepakat berdua saja harus berangkat.

Rencana itu tiba-tiba mulai jadi semangat untuk kami berdua. Sampai akhirnya kami putuskan akan ke Semarang. Ajakan pun diajukan dan siapa sangka banyak yang ingin turut. Dari berdua menjadi sembilan orang. Dan kami putuskan untuk membeli tiket kereta. Sayangnya, formasi berubah. Ada yang tidak jadi ikut dan ada yang ingin ikut. Dari sembilan tinggal kami bertujuh. Dan kami berhasil!

Dengan bodohnya kami membeli tiket kereta tanpa tahu arah, risiko, dan rencana. Dari Bandung kami ke Jogjakarta. Lalu dari sana langsung menuju Semarang. Siapa sangka Jogja-Semarang bukan Cicaheum-Jatinangor. Hahahaha...

Halte Trans Jogja (By Isur)

Perjalanan dari Jogja menuju semarang kami tempuh kira-kira tiga jam dengan bus ekonomi. Melewati Muntilan, Ambarawa, Magelang, dan saya lupa. Untungnya pemandangan di luar jendela tidak membosankan. Pun energi kami masih banyak.

Setelah tiba, kami mencari tempat menginap. Sampai di kawasan kampus, kami ditawari kos-kosan. Terimalah kami, berbenah, dan kemudian pergi lagi. Saya janjian dengan teman SMA saya. Ia meminjami kami mobil. Lalu kami ke Lawang Sewu. Semarang itu Lawang Sewu. Kami harus ke sana, ikut wisata malam. Padahal awalnya saya tidak berniat ikut, tapi apa daya, sudah jauh-jauh masa tidak masuk.

Lawang Sewu (By Mas-masnya)

Keesokannya, kami ke Vihara Buddagaya Watugong, Vihara Sam Po Kong, Mesjid Agung Raya Semarang, Kota Lama, dan malamnya ke Pecinan. Kalian harus ke kedua vihara itu dan mesjidnya. Mereka keren! Terlebih Vihara Buddagaya Watugong. Suasananya nyaman dan pemandangan pagodanya keren!

Pagoda Vihara Buddagaya (By Fega)
Sam Po Kong (By Isur)
Mesjid Agung Raya Semarang (By Fega)
Gereja Bleduk, Kota Lama (By Isur)
Besoknya, kami ke Museum Ronggowarsito, Toko Oen, dan pergi membeli oleh-oleh. Menurut saya, Museum Ronggowarsito ini keren! Hahahaha... Toko Oen juga keren, tapi harganya tidak cocok buat kantong saya dan teman-teman saya. Lagipula, es krimnya biasa saja di lidah saya.

Museum Ronggowarsito (By Leni)
Toko Oen (By Lam)

Waktu dan uang menipis. Kami harus berpisah dengan Semarang. Dengan sisa-sisa tenaga, kami tempuh panas pagi itu. Sarapan dan kemudian menuju Trans Semarang. Kembali lagi naik bus menuju Jogja karena kami akan pulang ke Bandung naik kereta dari Jogja.

Kami tiba di Jogja sekitar pukul 15.30 dengan tiket kereta pukul 20.30. Berbagi tugas menjaga tas, kami bergantian berbelanja. Dapat membeli barang-barang dengan harga murah membuat kami senang dan tidak sadar kami harus bergegas menuju stasiun.

Ada dua hal yang tidak kami sangka. Pertama, ternyata jadwal keberangkatan kereta bukan pukul 20.30 seperti yang kami duga melainkan pukul 20.23. Kedua, perjalanan dari Malioboro menuju Stasiun Lempuyangan ternyata jauh! Daaaannnnnnnn.... Setelah lari-larian kami masih juga ketinggalan kereta. Melayanglah tiket kereta ekonomi seharga Rp38.000 itu. Hhhhh... Percuma berandai-andai, toh kami tetap ketinggalan kereta. Setelah berunding, kami menuju Stasiun Tugu, karena akan ada kereta menuju Bandung. Siapa sangka ternyata harga tiket kereta ekonomi dan bisnis sama malam itu, Rp170.000! Oke, kami pulang! Hahahaha...

Meskipun panas (pake banget nget nget), Semarang menyenangkan. Untuk berjalan-jalan, Semarang menyenangkan. Lain kali saya akan berkunjung lagi ke sana. Tunggu saya, Semarang!

4 comments:

  1. did u enjoy it?!
    You're always welcome to come back, Jeng Fe! *hug

    ReplyDelete
  2. Enjoy banget, wennn.. Semarang menyenangkan buat jalan2, meskipun panasnya kadang bikin kaga tahan. Hahahaha..

    ReplyDelete
  3. Iyaaaaa. Emang panas banget di sana, tapi puas kok jalan-jalannya juga :D

    ReplyDelete