Friday, March 22, 2013

The Man Who Forgot How To Read - Howard Engel




Saya tidak bisa membayangkan jika suatu hari saya tidak bisa membaca. Jika huruf-huruf yang muncul seolah berubah menjadi bahasa yang tidak saya kenal. Jika setiap kata dan kalimat tidak bisa saya mengerti artinya. Tidak bisa membayangkan jika saya mengalami nasib yang sama dengan Howard Engel.

Howard Engel tiba-tiba tidak bisa membaca setiap tulisan di koran paginya. Ia merasa kata-kata itu berubah bentuk menjadi bahasa yang tidak ia pahami. Pergilah ia ke dokter dan divonis bahwa ia menderita stroke. Ia yang seorang penulis tidak bisa membaca.

Setelah diperiksa, Engel dinyatakan masih bisa menulis namun tidak bisa membaca, bahkan tulisan yang baru saya ia tulis. Bagaimana ia tetap bisa menjadi seorang penulis bahkan tulisannya sendiri pun tidak bisa ia baca?

The Man Who Forgot How to Read bisa dikatakan sebuah autobiografi yang ditulis oleh Engel sendiri. Ia mengalami suatu kondisi langka yang disebut alexia sine agraphia. Ia bisa tetap menulis, tapi takmampu lagi membaca. Buku ini mengisahkan bagaimana perjuangan Engel menghadapi sakitnya sampai akhirnya ia pelan-pelan bisa membaca lagi.

Buku ini saya temukan di area diskon. Judul itu menarik bagi saya yang gemar membaca. Tapi sayangnya, buku ini (bukan termasuk pengalaman penulis) tidak begitu memikat saya sebagai pembaca. Bahkan saya membutuhkan waktu sebulan lebih—dengan terpaksa—untuk menyelesaikannya.

Bagaimana kalau suatu saat saya tidak lagi bisa menikmati setiap kata yang muncul di mata saya? Bagaimana kalau sesuatu yang membuat saya nyaman itu direnggut dari diri saya?

No comments:

Post a Comment