Monday, March 19, 2012

Ilana Tan


 
Pantas saja jika keempat novel Ilana Tan, Summer in Seoul, Autumn in Paris, Winter in Tokyo, dan Spring in London, begitu banyak dinikmati pembaca sekarang karena buku-buku ini begitu ringan dan menyenangkan untuk dibaca. Tokoh-tokoh dalam keempat novel ini saling berkaitan, jika digambarkan dapat membuat lingkaran sempurna.

Siapa yang tidak tahu Seoul. Kebudayaan Korea Selatan sekarang sedang digandrungi, tidak hanya oleh remaja-remaja, bahkan orang tua pun banyak yang menggandrungi artis-arti dari Korsel. Mulai dari drama, boyband, girlband, dan band dari Korsel terkenal ke seluruh penjuru bumi. Bisa jadi karena kegandungan inilah yang membuat Ilana Tan menjadikan Seoul sebagai latar penulisan bukunya yang pertama.

Kesamaan dari keempat novel ini adalah keempat tokoh utama wanitanya adalah keturunan Indonesia. Ibu dari kempat tokoh ini orang Indonesia. Dalam Summer in Seoul, tokoh Han Soon-Hee atau Sandy mempunyai ibu orang Indonesia dan ayah orang Korea. Dalam Autumn in Paris, tokoh Tara Dupont mempunyai ibu orang Indonesia dan ayah orang Paris. Tokoh Sandy dan Tara adalah saudara sepupu. Dalam Winter in Tokyo dan Spring in London,  tokoh utama wanitanya adalah anak kembar, Ishida Keiko dan Ishida Naomi yang mempunyai ibu orang Indonesia dan ayah orang Jepang.

Benang merahnya, dalam Summer in Seoul, Sandy memiliki sepupu bernama Tara yang akan menjadi tokoh utama dalam Autumn in Paris. Tokoh utama laki-laki dalam Autumn in Paris, Tatsuya Fujisawa, bertetangga di Jepang dengan Ishada Keiko yang akan menjadi tokoh utama dalam Winter in Tokyo. Keiko memiliki kembaran benama Naomi yang akan menjadi tokoh utama dalam Spring in London. Dan tokoh utama laki-laki dalam Spring in London, Danny Jo bersahabat dengan Jung Tae-Woo yang merupakan tokoh utama laki-laki dalam Summer in Seoul. Benang merahnya berbentuk lingkaran bukan? Semoga kalian tidak pusing membacanya :D

Membaca keempat novel ini seperti menonton sebuah drama. Semua temanya berputar pada masalah cinta dan masa lalu, tema yang tidak pernah bosan untuk dibahas. Ceritanya tidak jauh-jauh dari drama-drama Korea yang pernah saya tonton. Bahkan ada yang mengingatkan saya pada sinetron Indonesia: hilang ingatan :D

Dari keempat novel ini, saya lebih memilih Summer in Seoul dan Winter in Tokyo karena kedua buku ini lebih ceritanya lebih orisinal dibandingkan dua yang lain, meskipun banyak sekali kebetulan yang terjadi.

Sekarang banyak sekali pilihan ketika kita ingin membaca. Jika tidak ingin berhadapan dengan sesuatu yang rumit, kalian bisa saja memilih novel-novel ini sebagai bacaan ‘sekali duduk’ (saya membaca keempat novel ini dalam satu hari, dari siang sampai malam!). Tapi jika tidak suka kisah-kisah sentimental dan mengada-ada, sebaiknya kalian jauhkan novel-novel ini karena kalian akan gemes ketika membacanya.


No comments:

Post a Comment