Tuesday, August 21, 2012

Andri "Lennon"

Saya lupa kapan pertama kali pertemu dengannya. Sepertinya dua atau tiga tahun lalu. Kala itu rambutnya masih panjang, di bawah bahu. Kumis dan jenggotnya pun masih melintang di wajahnya. Dan ya, keyboard kecil itu yang mencuri perhatian saya.

Namanya Andriarto Andradjati. Saya tahu nama lengkapnya pun dari Facebook, meskipun sampai saat ini kami belum berteman di dunia itu. Sedikit mencuri nama asli dan foto saya kira takapa. Nama yang lebih dikenal dalam beberapa komunitas mungkin Andri "Lennon". Kenapa? Karena pun wajahnya mirip pentolan The Beatles itu. Atau karena kami saja yang berusaha memiripkannya? Hahaha...

Kenapa Lennon? Karena Andri begitu akrab dengan sosok Lennon. Ia hafal lagu-lagunya bahkan sejarah di balik lagu-lagu tersebut. Itu alasan saya. Entah apa alasan Andri sendiri. Eh, saya kira yang memberi julukan Andri "Lennon" itu bukan dirinya sendiri, melainkan kami yang mengenal Andri dan Lennon. Ya, karena lagu-lagu Lennon lah kami menjulukinya Andri "Lennon". Ah, usut punya usut, setelah berselancar ke sana-ke mari, saya mendapatkan info kalau Andri pernah berkata bahwa mungkin ia adalah reinkarnasi dari John Lennon sendiri. Hahaha... Nah, setelah tulisan ini dibaca oleh Andri, ia mengatakan bahwa ia tidak pernah mengatakan bahwa dirinya adalah reinkarnasi Lennon. Oke, terima kasih konfirmasinya, Ndri :D

Andri waktu itu diundang dalam acara diskusi (atau mungkin bukan acara diskusi?) dan diminta untuk bernyanyi. Ketika ia mulai memainkan keyboard kecilnya dan mulai menyanyikan lagu-lagu The Beatles, suasana dalam ruang itu pun jadi menyenangkan. Semangatnya seolah menular, terutama bagi saya.

Saya pribadi senang menonton aksi panggung Andri "Lennon". Meskipun katanya kunci keyboard-nya itu-itu saja sekalipun lagu sudah berganti, bagi saya permainannya atraktif. Mampu membuat saya sebagai penonton menikmatinya. Ikut larut dalam lagu-lagu yang ia bawakan dan bisa santai untuk sejenak.

Terakhir saya bertemu dengannya dalam acara Tadarus Budaya yang diadakan oleh Institut Nalar Jatinangor, awal bulan ini. Katanya hari itu hari terakhir ia berada di Jatinangor. Ia sudah menyelesaikan kuliahnya dan akan kembali pulang. Siapa sangka ternyata kami satu gelombang wisuda.

Sayangnya, rambutnya sudah dipotong pendek, kumisnya sudah dicukur, dagunya sudah bersih dari bulu, dan ia tidak membawa keyboard kecilnya itu. Namun, penampilan panggungnya masih sama, masih mendatangkan suasana yang menyenangkan. Semoga ada kali lain menonton pertunjukannya lagi. Salam Lennon :D

No comments:

Post a Comment