Thursday, August 16, 2012

Ibu Ayah Sayang Anak


Perihal itu saya tidak pernah diajarkan oleh orang tua saya. Saya mengetahui bahwa hubungan orang tua dan anak bisa seindah itu berdasarkan penglihatan saya semenjak saya sekolah. Bukan dari rumah.

Alangkah bingungnya ketika saya melihat hubungan persahabatan antara teman perempuan saya dengan ibunya. Dahi pun makin mengkerut ketika melihat mata seorang ayah yang berbinar-binar ketika melihat anak laki-lakinya berlari-larian. Dan sampai sekarang saya belum terbiasa dengan teman-teman yang asyik ngobrol panjang lebar dengan ibu atau ayahnya di telepon.

Perihal itu hanya saya pelajari dari buku-buku PPKN masa SD. Bukan dari rumah.

Saya belum pernah belajar dan tidak pernah diajari. Jangan heran saya terbiasa berbicara dengan nada tinggi dan dahi mengerut pada ibu. Sisi lembut saya hanya untuk kalian yang mengenal saya. Bukan di rumah.

Dalam kepala, hubungan orang tua-anak jadi sekadar formalitas. Hidup ternyata tidak sesederhana The Sims. Bahkan permainan pun butuh kasih sayang.

No comments:

Post a Comment