Thursday, August 16, 2012

see no evil, hear no evil, speak no evil

Kini saya mengerti mengapa lambat-laun banyak orang akhirnya memilih untuk tidak ikut campur, tidak peduli, dan buang muka terhadap hal-hal yang tidak sepatutnya, yang terjadi di depan wajahnya. Kini saya tahu apa rasa menjadi orang-orang yang demikian karena saya sempat memosisi diri saya di sudut yang itu.

Saya tiba-tiba tutup kuping dari pembicaraan yang sebenarnya cukup menarik itu. Tapi pikir saya, saya akan terlalu jauh berharap jika kuping tidak saya tutup. Mulut pun saya kunci ketika sesuatu mengusik kepala saya. Saya mencoba diam, mencoba berjarak, mencoba tunduk pada apa yang terjadi di sekeliling saya. Ketika tawa-tawa keras memenuhi udara, ketika drama-drama sedang berlangsung di tembok sebelah, saya hanya rasakan kehampaan. Ini hidup?

Dulu saya pernah berkata bahwa manusia akan selalu berubah menjadi arah yang lebih baik. Tetapi saya lupa, start menuju yang lebih baik itu belum tentu baik pula bukan?

Gerak tubuh ini kemudian bukan punya saya. Dia bergerak seturut apa yang ingin dihasilkannya, bukan yang diinginkannya. Tubuh ini milik kenyataan.

Iwazaru, Mizaru, Kikazaru
NB: Sebenarnya tulisan ini jauh menyimpang dari Three Wise Monkey.


No comments:

Post a Comment