Saturday, June 15, 2013

Man of Steel

Sekian lama tidak menonton di bioskop rasanya telinga dan mata jadi aneh. Sengaja memilih film baru yang kira-kira menarik. Apalagi ada nama Christopher Nolan. Tapi sayangnya, film manusia super ini, Man of Steel, tidak masuk dalam rekomendasi film saya.

Banyak kata "jayus" yang saya katakan sepanjang menonton film ini. Padahal awalnya sudah menarik, sayangnya semua bisa ditebak dan pengambilan gambar ternyata pasaran.

Saya rasa film ini terlalu banyak menggunakan efek. Mungkin mengejar tayangan 3D-nya agar seru ditonton. Apalagi di akhir cerita. Waduh, mata saya harus menangkap semua hal yang bergerak-gerak.

Ketika Kal-El tahu bahwa ia berasal dari planet Krypton dan punya kekuatan yang tidak dimiliki manusia biasa, dia mulai belajar menggunakan kekuatannya. Berlatar di dataran tertutup salju dan gurun berpasir. Ingin memperlihatkan bahwa kecepatan terbangnya begitu dasyat sehingga bisa mengitari bumi dengan cepat.

Awal ia belajar terbang, ia tidak bisa mengendalikan kekuatannya. Yang paling saya ingat adalah ketika Kal-El terjatuh menabrak pegunungan dan terbenam di tanah. Hmmm... Kalau di kartun mirip si Tom yang benyek di tanah lah.

Kamera meng-close up tanah yang berbelah. Seketika saya berpikir, kalau yang keluar tangan dahulu oh sungguh klasik sekali film ini. Dan tentu saja pikiran saya jadi kenyataan. Jemari Kal-El terjulur keluar dan mengepal memegang tanah. Sekilas saya pikir ia akan mengacungkan jempolnya, loh nanti malah mirip 2PM eh (salah fokus), Terminator lagi "I'll be back" :P

Begitu juga ketika Kal-El menyelamatkan Lois Lane, hampir di akhir film. Ketika itu Lois terjatuh dari pesawat yang membawa senjata. Secepat kilat Kal-El terbang dan menyelamatkannya. Lagi-lagi gambar yang diambil begitu klasik. Setelah sampai di tanah, mereka langsung berciuman. Tapi, memang ikon mereka seperti itu. Lihat saja di komiknya.


Lalu gambar di atas ini malah mengingatkan saya pada tokoh Thor dalam komik Marvel. Seingat saya, ikon Superman itu tangannya ketika ia terbang, tapi di film ini tangannya berkali memukul bumi.


Yang paling menyebalkan bagi saya adalah ternyata Zod matinya hanya begitu saja. Setelah banyak kali menghancurkan bangunan, hantam baku, terbang sana-sini, ternyata Zod mati di-"pretek" (bunyi) kepalanya. Kok iya jadi lucu.

Ketika dibawa ke setting tempat yang begitu berantakan, amburadul, dan hampir meyakinkan kerusakannya, saya ingin mengakhirinya dengan puas. Saya kira Zod akan mati meledak, atau memang ikut tersedot ke black hole, atau yang lainnya selain acara smack down itu.

Ah, belum tersedotnya Zod ke black hole saja sudah jadi pertanyaan bagi saya. Bagaimana bisa? Apa ada yang terlewat di mata saya?

Sayang sekali, rasa kecewa dan tidak puas yang tersisa setelah menonton film ini. Ia tidak masuk rekomendasi film versi saya meskipun di IMDb penonton lain menghargainya dengan poin 8.4.

NB: Superman udah bener make celananya :D

No comments:

Post a Comment