Wednesday, December 21, 2011

Sekadar


Puji Tuhan saya masih dikeliling oleh orang-orang yang baik. Keluarga, saudara, sahabat, teman, dosen, dan orang-orang yang tidak saya kenal yang acap kali saya temui di jalan. Puji Tuhan.

Puji Tuhan saya masih diberikan teguran lewat kata-kata yang terlontar dari mereka, masih diberikan pujian dengan senyuman yang tulus dari bibir mereka. Puji Tuhan.

Melihat anak-anak kecil sedang jajan di warung-warung pinggir jalan, melihat anak-anak lelaki bermain bola di depan rumah, melihat kakak dan adik-adik sibuk dengan urusan mereka masing-masing selalu menyadarkan saya bahwa hidup masih panjang. Mereka merupakan cermin bahwa hidup memang masih panjang.

Kita tidak tahu kapan kematian akan datang, dan kita selalu berharap esok masih dapat menghirup udara pagi dan masih bisa memejamkan mata di kasur yang nyaman. Harapan yang membuat kita percaya bahwa hidup masih panjang.

Acap kali saya menerima pesan yang menanyakan kabar. Kadang saya senang, kadang saya kesal. Tapi saya tetap bersyukur karena masih banyak teman yang peduli pada saya. Kadang saya menerima pesan yang begitu menggugah, membuat saya berpikir bahwa saya ini begitu egois. Puji Tuhan saya diberikan para sahabat yang begitu perhatian.

Puji Tuhan ternyata para tetangga masih mau bertanya keadaan saya ketika saya muncul dari balik pagar rumah. Saya yang acap kali berdiam di rumah, ternyata masih diperhatikan oleh mereka. Mereka masih mendoakan yang terbaik untuk saya.

Ini bukan hanya sekadar tulisan menjelang Natal. Bukan pula sekadar instropeksi diri dan perwujudan rasa syukur menjelang Natal. Entah kebetulan atau tidak, banyak pesan yang masuk kepada saya. Pesan di handphone, di jejaring sosial, dan pesan yang disampaikan langsung kepada saya. Kalimat-kalimat yang mereka lontarkan begitu mengena pada diri saya, yang mungkin memang sedang membutuhkan itu.

Dulu saya sempat kesal jika banyak orang yang perhatian pada saya, tapi kali ini saya begitu bersyukur bahwa saya tidak sendirian. Perhatian mereka begitu meluap sehingga tidak dapat saya tampung. Saya tidak berharap perhatian mereka kali ini menjadikan saya semakin patah arang, semakin terperosok dan tertekan. Saya berharap kali ini perhatian mereka dapat saya olah menjadi sumber semangat bagi saya untuk terus melangkah sampai ke tepian.

Doakan saya, kawan :)

Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. (Pengkotbah 3:1)

No comments:

Post a Comment