Tuesday, January 31, 2012

Jatuh Cinta itu Sederhana


Jatuh cinta itu sederhana. Seperti saya bisa jatuh cinta pada seorang pria dalam bus yang saya tumpangi. Jatuh cinta yang sederhana. Hanya butuh beberapa detik untuk jatuh cinta.

Kemarin, Senin, 30 Januari 2012, saya naik bus dari terminal Lebak Bulus menuju Jatinangor. Tidak lama berselang, ada seorang pria masuk. Yang pertama menarik perhatian saya adalah sebuah tato yang tergambar di dadanya, tepat di pangkal tenggorokkannya. Ia menggunakan kaos abu-abu dengan potongan dada rendah sehingga orang-orang dapat jelas melihat tato pria itu. Hanya sebuah gambar. Abstrak bagi saya, entah apa arti bagi dirinya. Lalu, rambut pria itu menarik mata saya. Dia berambut cepak dengan potongan di bagian kiri dan kanannya lebih tipis dibandingkan rambut bagian tengah. Rapi. Lagi-lagi ada yang menarik mata saya. Telinganya dihiasi anting berwarna hitam. Dan terakhir, mata saya tertarik pada matanya.

Mata pria itu berkilat. Memancarkan cahaya nakal. Sibuk menentukan akan duduk di mana. Dan kemudian mata kami terpaut. Cukup beberapa detik karena setelah itu saya segera membawa mata saya ke pemandangan di luar jendela. Nampaknya dia tahu saya memperhatikan penampilannya, khususnya tato di dadanya.

Berjalanlah ia. Melewati bangku tempat saya duduk. Jelas saya sama sekali tidak berharap bahwa ia akan duduk di sebelah saya. Bus masih sangat kosong. Lagi pula saya tidak ingin ada orang lain duduk di sebelah saya. Lewat sudut mata saya tahu ia mengambil tempat tepat di belakang bangku saya.

Gayanya yang keren, di luar kaosnya ia memakai jaket kulit berwarna hitam, berbanding terbalik dengan apa yang dibawa tangannya. Sebuah kantong plastik besar bening yang berisi dua atau tiga kotak sepatu. Saya kira ia tidak bisa menemukan kantong plastik lain yang tidak transparan dan itu sayang sekali.

Awalnya saya kira ia penjaja sebuah barang. Hahaha... Tidak terlalu kejam saya rasa penilaian awal saya karena kantong plastik besar transparan itu. Namun, meskipun ia penjaja barang, saya tetap jatuh cinta padanya.

Selama beberapa menit saya bertanya-tanya apa yang dilakukan oleh Pria Bertato itu. Siapa namanya, ke mana tujuannya, dari mana ia datang, apa isi kotak sepatu yang dibawanya, apakah ia anak band ataukah ia salah satu genk motor, dan apakah ia sudah punya pacar. Hahaha... Semua berloncat-loncatan di kepala saya. Lewat pantulan kaca saya mencoba mencari wajahnya, namun sayang yang terlihat hanyalah plastik besar itu.

Tapi akhirnya kantuk tiba dan tertidurlah saya.

Sejam kemudian saya dibangunkan oleh kondektur. Ditagih bayaran. Setelah itu saya tidak bisa kembali lelap. Saya cari lagi bayangannya lewat kaca jendela dan kali ini berhasil. Pria Bertato itu sedang mencoba tidur. Kepalanya mendongak ke atas, menyender pada bangku. Bergerak mengikuti lajur bus.

Mendekati Kopo ia maju. Yah, rupanya Cileunyi bukanlah tujuannya dan seketika saya patah hati. Ia akan pergi dan mungkin saya tidak akan bisa melihat matanya yang berkilat itu.

Ia berdiri di sebelah bangku barisan pertama, menghadap ke samping. Beruntung bagi saya karena saya masih bisa memandangnya dari samping. Tangannya sibuk memencet-mencet tombol handphone. Siapakah yang kamu hubungi, hey Pria Bertato?

Mungkin karena sangat berkonsentrasi pada layar dan keseimbangan tubuhnya, wajah pria itu berubah. Mulutnya sedikit terbuka dan itu lagi-lagi membuat saya jatuh cinta. Seperti anak kecil yang asik pada mainannya.

Kondektur berteriak sekali lagi, bertanya apakah masih ada yang akan turun. Kepala Pria Bertato pun ikut mencari dan lagi mata kami bertemu pada satu titik. Kilat itu muncul lagi. Ah, kilat nakal, kilat humor, kilat mata anak kecil. Dan lagi, saya membuang mata saya jauh-jauh. Malu. Ia pun kembali sibuk pada handphone-nya dan saya kembali mencuri-curi lihat wajahnya.

Ketika ia mengangkat kepalanya, saya segera membuang muka. Saya tahu kalau saya tetap melihat ke arahnya, mata kami akan bertemu lagi. Dan saya yakin hal itu dapat membuat muka saya merah. Ia akan tahu saya jatuh cinta padanya.

Jatuh cinta itu begitu sederhana. Hanya selama beberapa detik pautan mata dan kebersamaan berbeda bangku selama tiga jam.

Sedang apa kamu hey Pria Bertato yang sudah membuat saya jatuh cinta? 


No comments:

Post a Comment