Wednesday, February 22, 2012

Orang-orang Proyek - Ahmad Tohari

Orang-orang Proyek karya Ahmad Tohari berkisah tentang kegelisahan Kabul, seorang insinyur, saat menjadi pelaksana pembangunan jembatan Cibawor. Kabul ingin pembangunan jembatan itu sesuai dengan standar yang dipelajarinya di bangku kuliah, namun nyatanya praktik tidak sejalan dengan teorinya.

Banyak terjadi penyimpangan selama berlangsungnya proyek ini. Berbagai material dibeli jauh dari standar. Kayu-kayu dan kantong-kantong semen berpindah tangan. Uang mengalir taktentu arah dan Kabul tidak bisa berbuat apa-apa.

Pembangunan jembatan ini pun tidak lepas dari pengaruh politik. Pembuatannya harus cepat, agar dapat diresmikan ketika HUT partai GLM (Golongan Lestari Menang). Partai ini sedang berkuasa, atau mungkin memaksa untuk berkuasa pada masa itu. Pembangunan jembatan ini pun merupakan salah satu cara untuk menarik perhatian warga.

Kabul yang dulu merupakan aktivis di kampusnya, yang giat menentang ketidakadilan dan koruptor tidak dapat berbuat banyak. Puncaknya, karena idealismenya, Kabul pun mengundurkan diri dari proyek itu. Sudah terlalu banyak hal yang tidak dapat ditoleransi oleh dirinya. Uang rakyat dihamburkan dengan tidak layak, bahkan tidak menghasilkan apa pun yang bermanfaat bagi rakyat.

Kabul kecewa pada sahabat semasa kuliahnya, teman aktivisnya yang menjadi kepala desa itu, Basar. Basar yang semasa mudanya berdiri di garis depan bersama Kabul ternyata tidak pula dapat berbuat apa-apa dalam kehidupan nyata. Basar takut jika ia tidak mendukung GLM, posisinya sebagai kepala desa dapat dilepas.

Kabul kecewa pula pada seniornya yang pula menjadi atasan Kabul, Dalkijo. Padahal Dalkijo merupakan insinyur dengan satu almamater dengan Kabul. Kisah hidupnya pun takjauh beda, berangkat dari kemiskinan menjadi insinyur. Namun Dalkijo merasa ‘permainan proyek’ itu sah-sah saja. Jika jembatan itu hancur dalam waktu satu-dua tahun, itu malah merupakan keuntungan baginya karena kelak ia akan mendapatkan proyek perbaikan. Uang akan mengalir pula ke kantongnya.

Selain itu, Ahmad Tohari menyisipkan kisah asmara dalam novel ini. Wati, satu-satunya perempuan dalam proyek ini jatuh cinta pada Kabul. Wati tadinya sudah punya pacar, namun yang namanya jatuh cinta siapa dapat menahannya. Kabul tidak mau menggangu pacar orang. Dia pun beberapa kali menjaga jarak pada Wati. Tapi kenyataan berkata lain, Wati putus dengan pacarnya. Pada akhirnya Wati akan menjadi istri Kabul.

Dikisahkan pula kehidupan buruh bangunan dan tukang-tukang yang bekerja dalam proyek itu. Mereka kebanyakan berasal dari desa setempat. Pemuda-pemuda yang putus sekolah, menjadi buruh untuk dapat membiayai kehidupan satu keluarga.

Kiranya kisah yang mengambil wajah Orde Baru ini masih sangat familiar di masa sekarang. Siapa yang tidak dekat dengan korupsi? Berita belakangan ini berkoar-koar tentang masalah itu. Tidak usah terlalu jauh memandang, bahkan mungkin di sekitar kita pun mereka ada di mana-mana.

“Mereka, orang-orang proyek, baik dari pihak pemilik maupun pemborong, sama saja. Mereka tahu dan sadar akan kegilaan mereka. Dan nampaknya mereka tak peduli. Bagi mereka proyek apa saja dan di mana saja adalah ajang bancakan. Dan karena kebiasaan itu, kata ‘proyek’ pun kini memiliki tekanan arti yang khas. Yakni semacam kegiatan resmi, tapi bisa direkayasa agar tercipta ruang untuk jalan pintas menjad kaya. Maka, apa saja bisa diproyekkan.”
            “Apa saja?”
            “Ya, apa saja bisa diproyekkan. Tidak hanya pembangunan jembatan atau infrastruktur lain, tapi juga pengadaan kotak pemilu, pembagian sembako untuk orang miskin, pengadaan bacaan untuk anak sekolah, program transmigrasi, program penanggulangan bencana alam. Bahkan Sidang Umum MPR dan penyusunan undang-undang bisa mereka jadikan proyek yang mendatangkan duit. Orang-orang proyek rakus dan licin, dan mereka ada di mana-mana.”
            “Kegilaan besar-besaran ini akan berlansung sampai kapan, Mas?”
            Kabul tidak segera menjawab. Wajahnya beku. Pandangannya seakan buntu. Lalu tangannya bergerak untuk memutar kunci kontak.
            “Rayap baru berhenti makan bila kayu yang digerogotinya sudah habis. Atau bila mereka disiram racun antiserangga.” (Orang-orang Proyek, 219)

2 comments:

  1. Saya tertarik Novel Orang - Orang Proyek, da link downloadnya gak ya ato kalo mo cari Novelnya kemana ?

    ReplyDelete
  2. Saya kurang tahu link downloadnya.
    Buku ini nampaknya sudah tidak dijual di toko buku besar. Saya saja membelinya sekitar tahun 2007. Mungkin bisa dicari di gramedia online apakah masih tersedia.
    Maaf tidak banyak membantu.
    Terima kasih sudah berkunjung :)

    ReplyDelete