Thursday, February 23, 2012

SuckSeed



Menonton film yang sasarannya remaja itu kadang bisa jadi alternatif yang menyenangkan loh. Apalagi kalau filmnya tentang cinta dan persahabatan. Bikin saya ketawa-ketawa sendiri.

Film yang saya tonton kali ini adalah film dari Thailand. Judulnya SuckSeed. Film ini sederhana, mengisahkan perjalanan hidup Ped dari ia kecil sampai ia menjadi sedikit lebih tua dari remaja.

Pelajaran menyanyi adalah pelajaran yang paling tidak Ped senangi ketika SD. Ped sampai berkeringat ketika ia disuruh bernyanyi di depan kelas. Ia tidak bisa mengingat satu kata pun dari lagu yang dinyanyikan. Dan Ern pun memberi bantuan pada Ped. Sayangnya, meskipun lirik lagu yang diberitahu Ern benar, Ped tidak bisa menyanyikannya dengan nada yang benar. Meledaklah seluruh murid dalam tawa.

Pulang sekolah, ibu guru menyuruh Ped memberitahu Ern bahwa neneknya sudah datang menjemput. Sambil menuju gerbang, Ern memberikan sebelah earphones-nya kepada Ped. Lagu yang diputar adalah lagu kesukaan Ern. Lagu-lagu itu disimpan dalam sebuah kaset dan dimainkan dalam sebuah walkman. Ern pun meminjamkan kaset itu kepada Ped dan menyuruhnya untuk mengembalikan secepatnya karena Ern akan pindah ke Bangkok.

Di kamarnya, Ped langsung memutar kaset Ern. Bahkan ia belum melepas sepatu dan menaruh tas sekolahnya. Ia pun berpikir akan merekam lagu yang tadi siang tidak dapat ia nyanyikan di sekolah dalam kaset Ern itu.

Ern pergi ke rumah Koong, sahabatnya. Koong memiliki sebuah gitar dan Ped bermaksud meminjamnya. Ia ingin belajar bermain gitar agar bisa menyanyikan lagu yang diinginkannya.

Selesai merekam, Ped memacu sepedanya ke rumah Ern. Rumah Ern adalah sebuah toko musik dan sudah tutup ketika Ped tiba di sana. Ped pun menelepon. Ayah Ern yang mengangkatnya dan berkata bahwa Ern sudah tidur. Ayah Ern marah karena Ped tidak tahu aturan menelepon Ern malam-malam. Ia bertanya siapa nama Ped dan Ped menjawab namanya adalah Koong.

Ern pindah ke Bangkok dan Ped tidak berani mengembalikan kaset Ern. Ia tidak berani memberitahu bahwa ia menyukai Ern.

Waktu berlalu dan mereka pun sudah SMA.

Adegan dimulai di halaman sekolah. Ada sebuah band yang sedang tampil. Lalu ada Ped dan Koong yang sedang asyik menonton. Ternyata band itu adalah band Kay, kembaran Koong.

Koong melihat ke sekeliling, mencari murid wanita yang cantik. Tidak berapa lama ia menemukannya. Tapi hanya sebatas itu. Koong tidak berkenalan dengan murid perempuan itu.

Tersebar berita bahwa ada murid perempuan yang baru pindah ke sekolah itu. Tidak disangka ternyata murid itu adalah Ern.

Koong membentuk sebuah band bersama Ped dan Ex. Koong pada gitar dan vokal, Ped pada bass, dan Ex pada drum. Mereka ingin mengalahkan band Kay pada acara Hot Wave Awards, ajang bergengsi untuk anak sekolah. Ern yang bisa bermain gitar pun diajak bergabung.

Konflik dimulai ketika ternyata Koong menyukai Ern. Ketika Koong memberitahu Ern, Ern berkata bahwa jangan lagi Koong berkata seperti itu. Koong patah hati dan Ern keluar dari band itu kemudian bergabung dengan band Kay. Band Koong tidak patah semangat, mereka terus berusaha membuat lagu cinta yang menjadi persyaratan lomba itu.

Ped berhasil membuat sebuah lagu. Suatu hari ia mengembalikan sejumlah kaset yang dipinjamnya dari Ern, termasuk kaset yang dipinjamnya waktu SD. Ern menelepon Ped dan bertanya apakah Ped menyukai Ern. Ped bilang ia dulu menyukai Ern, tapi sekarang sudah tidak lagi.

Karena menyesal tidak mengakui kejujurannya, Ped pergi ke rumah Ern dan menyanyikan lagu ciptaannya di depan rumah Ern. Ern pun berkata bahwa ia juga menyukai Ped. Sejak saat itu mereka menjadi sepasang kekasih.

Band Koong masuk nominasi 20 besar. Acara lomba dimulai. Band Koong tampil setelah band Kay dan tidak disangka ternya Ern menyanyikan lagi ciptaan Ped. Koong marah karena ternyata Ped memberikan lagu itu untuk Ped dan Koong marah karena Ped tidak memberitahu bahwa ia juga menyukai Ern. Persahabatan mereka usai sampai di situ. Hubungan Ped dengan Ern juga berakhir.

Setahun-dua tahun kemudian, mereka mengadakan reuni di sekolah. Band Kay dan Ern, Arena, sudah sukses. Ped bertemu Ern dan meminta tanda tangan Ern pada CD Arena yang Ped beli. Ern menuliskan bahwa ia rindu pada masa-masanya bersama Ped.

Koong juga hadir, namun Koong dan Ped tidak bertegur sapa. Sampai akhirnya, ketika acara berakhir, Ped naik ke atas panggung dan mengambil bass lalu bernyanyi lagu yang tidak selesai mereka bawakan dulu di Hot Wave Awards. Akhirnya mungkin dapat kalian tebak. Ya, Koong dan Ex pun mengambil posisi masing-masing dan menyanyikan lagu itu bersama-sama.

Yang jelas ditampilkan dalam setiap perjalanan Ped adalah alat untuk mendengarkan lagu. Ketika SD Ped mendengarkan walkman. Ketika SMA Ped mendengarkan diskman. Dan ketika reuni ped mendengarkan mp3 player. Perubahan umur diikuti dengan perkembangan teknologi.

Ceritanya ringan, banyak hal yang bisa ditebak ketika menontonnya. Tapi karena cerita yang ringan itulah yang membuat saya tersenyum-senyum ketika menontonnya. Film ini ditayangkan tahun kemarin. Berarti kisah percintaan masa remaja memang tidak jauh beda dari tahun ke tahunnya. Ada sedikit banyak pertentangan antara cinta dan persahabatan. Rasanya memang lucu sekali, bagi seumuran saya, jika mengingat-ingat hal itu. Terlebih saya tidak akrab dengan bahasa Thailand, sehingga mendengarnya saja kadang membuat saya tertawa :P

Tidak ada salahnya jika kadang-kadang kita menonton film-film remaja seperti ini. Lumayan untuk menyegarkan pikiran. Selamat menonton :)

No comments:

Post a Comment