Thursday, February 9, 2012

Tentang 8 Februari 2012

Wisuda kadang menjadi saat yang paling dinantikan ketika kalian sudah sidang sarjana. Ia merupakan sebuah penanda bahwa nama kita akan dilengkapi sebuah gelar. Mungkin ada yang menganggap wisuda tidak terlalu penting, tapi bagi banyak orang ia begitu dinanti-nantikan.  

Tempat berlangsungnya wisuda selalu penuh luapan kebahagiaan. Ada senyum merekah di mana-mana. Tangkai-tangkai bunga menjadi hadiah kecil yang manis, ungkapan selamat dan turut berbahagia. Jabat tangan serta peluk hangat tumpang-tindih di berbagai sudut. Air mata pun taklepas mengalir ringan, sedih bahwa hidup memang untuk berpisah.

Selain kebahagiaan, banyak pula harapan melayang di sana. Banyak kalimat ‘doain gw supaya cepet nyusul ya’ terucap dari mulut teman-teman wisudawan yang belum beruntung memakai toga di hari itu. Banyak tatapan rindu ketika melihat jubah melayang-layang diterpa angin pada hari hujan takturun.

Melihat beberapa sesi wisuda membuat saya sangat sadar bahwa saya rindu memakai jubah itu. Ah, lebih baik tidak dilanjutkan perbincangan rindu saya ini. Saya sedang tidak ingin ada yang menyangkutpautkan hidup saya dengan skripsi yang takkunjung selesai.

Kemarin saya mendatangi wisuda para teman sejurusan saya. Melihat senyum lebar di wajah mereka, membuat saya turut bergetar. Perasaan bahagia begitu meluap. Dan harap masih takkunjung hilang.

Beberapa foto diabadikan. Dan tiba saatnya kita pulang. Terdengar sebuah bisik, “Udah, cuma gini aja?” Lantas saya melihat wajah teman saya dan merasa ada ‘deg’ terlintas di dada saya. Saya rasa saya tahu apa yang ia maksud. Saya rasa ia kecewa bahwa para sahabat yang ia harap dapat ia peluk ternyata tidak bisa hadir pada hari bahagia itu. Begitu tidak beruntungnya ia karena hari itu banyak sahabat yang berhalangan hadir.

Dan menulis tulisan ini kemudian menjadi sangat berat. Hahaha... Entahlah. Ada biji kedondong di pangkal tenggorokan saya.

Semoga harapan selalu ada dalam hidup kalian. Jangan terlalu banyak bermimpi, karena ketika kalian bangun kalian akan sadar bahwa itu hanya mimpi.

No comments:

Post a Comment