Sunday, May 20, 2012

Cumi-cumi di dalam Kepala

"Ntar kalo gw udah gini, gw ngga mau gini."
"Gw juga. Gw ngga mau ini itu ini itu."

Kali ini teringatlah saya akan pembicaraan dengan beberapa orang teman tentang hal-hal yang ingin dan tidak ingin dilakukan bila sesuatu dapat dicapai. Secepat keinginan itu tercapai, cepat pula pembicaraan itu hilang dari ingatan. H plus sekian, ludah sudah kembali lagi tertelan. Kembali dijilat. Keinginan itu tinggal menjadi obrolan basa-basi-busuk.

Ketika saya berhadapan dengan hal itu, saya selalu ingat apa yang pernah saya janjikan. Janji itu lebih saya tujukan pada diri saya sendiri. Saya sedang belajar untuk menghargai sebuah janji. Saya tidak suka bila sebuah janji diingkari. Oleh karena itu, saya berusaha semampu saya untuk menepati janji yang bahkan janji itu untuk diri saya sendiri.

Apakah saya orang yang perfeksionis? Tidak. Saya sangat jauh dari sifat itu. Saya hanya tidak ingin apa yang pernah saya ucapkan jadi sekadar suara-suara kosong saja. Kurang lebih begitu. Saya terlalu keras pada diri saya sendiri? Mungkin. Tapi, jika kita tidak keras pada diri sendiri, kapan kita siap menghadapi hal-hal keras lain di sekeliling diri kita?

Ada kalanya saya berpikir untuk melanggar janji yang saya janjikan pada diri saya sendiri itu. Toh tidak akan ada yang dirugikan. Tapi kemudian saya meyakinkan diri saya sendiri bahwa yang akan rugi adalah saya. Saya yang tahu kebenarannya dan saya yang akan menyesal jika janji itu saya ingkari, cepat atau lambat.

Katakanlah tulisan ini tentang rasa tidak puas saya pada orang-orang yang saya hargai. Ah, bukan hanya tidak puas, saya lebih merasa kecewa karena telah diselewengi oleh mereka. Mungkin saja mereka lupa. Mungkin saja ternyata ingatan saya yang kelewat tajam untuk pembicaraan-pembicaraan ‘kecil’ tersebut.

Selamat hari Minggu. Semoga baik :)

No comments:

Post a Comment