Saturday, November 17, 2012

A Separation (2011)


Simin ingin bercerai dari Nader. Tapi Nader tidak juga memberikan tanda tangannya. Dibuka dengan peristiwa di pengadilan, dengan fokus pada Simin dan Nader. Alasan Simin ingin bercerai dengan Nader adalah bahwa Nader tidak ingin ikut Simin pindah keluar negeri. Nader tidak mau pergi dari negara itu karena ia tidak bisa meninggalkan ayahnya yang sakit alzeimer. Hak asuh anak pun tidak bisa dipegang oleh Simin. Termeh, akan tinggal bersama ayahnya.

Simin kemudian memutuskan untuk pindah sementara waktu di rumah orang tuanya. Ia berharap masih bisa membujuk anaknya untuk pergi dari rumah ayahnya. Dan karena Nader harus bekerja, ia mempekerjakan seorang perempuan untuk membersihkan rumah dan menjaga ayahnya.

Perempuan itu, Razieh, selalu datang bersama anaknya yang masih kecil, Somayeh. Ia sendiri sedang hamil. Tapi karena keluarganya sangat membutuhkan uang, ia menerima pekerjaan itu meskipun harus berangkat sangat pagi karena jarak rumahnya yang jauh. Razieh tidak memberitahu suaminya bahwa ia bekerja karena suaminya pasti marah jika tahu Razieh bahkan harus membersihkan badan ayah Nader.

Suatu hari, Nader mendapati ayahnya terjatuh dari ranjang dan tanggannya diikat pada kepala ranjang. Razieh sendiri tidak ditemukan. Nader begitu marah melihat keadaan ayahnya. Beruntung, ayahnya masih hidup. Ketika Razieh kembali, Nader langsung mengusir Razieh dari rumahnya dan bahkan menuduhnya mencuri uang di laci kamarnya. Pertengkaran terjadi sampai akhirnya Razieh didorong keluar dari rumah Nader.

Mulailah konflik di film ini meningkat. Razieh keguguran dan perkara ini dibawa ke pengadilan. Suami Razieh, yang juga ditawarkan bekerja pada Nader, akhirnya tahu bahwa selama ini Razieh bekerja pada Nader. Marahlah suami Razieh apalagi ketika tahu bahwa Nader mendorong Razieh dan menyebabkan Razieh keguguran.

Film ini tidak akan menarik jika harus saya ceritakan di sini. Hahaha.. Padahal sudah beberapa film yang saya ceritakan di blog ini.

Intinya, yang ingin saya sampaikan adalah perpisahan antara orang tua akan menyebabkan anak menderita. Termeh dan Somayeh sama-sama menderita ketika melihat kedua orang tua mereka bertengkar. Bahkan ada satu scene yang memperlihatkan keakraban Termeh dan Somayeh. Tapi ketika kedua orang tua mereka bertengkar, Somayeh melihat Termeh dengan pandangan benci. Anak kecil yang tidak bersalah harus menanggung ketidakbahagiaan kedua orang tua mereka.

Film ini begitu menyindir. Tentang keluarga, tentang agama, tentang ketidakadilan yang dialami anak-anak. Tema yang diangkat sebenarnya sederhana, namun konflik dalam film ini begitu kuat.

Konflik yang terjadi di antara orang dewasa bukan menyebabkan mereka yang terluka melainkan anak-anak kecil di sekitar mereka.

No comments:

Post a Comment