Sunday, November 4, 2012

Kakek yang Manis

Mukamu makin penuh keriput ketika kau tersenyum. Jabat tangan biasa saja yang kauberikan aku terima, karena aku terbayar oleh senyummu. Bahkan kacamata bergagang hitam itu membuatmu semakin menarik.

Langkahmu yang tertatih membuatku jalan lebih pelan dari biasanya. Dan aku menikmatinya. Dari belakang, aku puaskan mata dengan rambut kelabumu.

Kemeja kotak-kotak dan rompi rajutan cokelat kemudian mengundang senyum di wajahku. Kau begitu manis, semanis bau yang keluar dari tubuh rentamu.

Terberkatilah seorang kakek yang duduk di pojok kiri, di depan kursi saya tadi siang di gereja. Hari ini kakek itu membuat saya jatuh cinta. Semoga panjang umurmu, Kek :)

No comments:

Post a Comment