Monday, December 3, 2012

The Reader

Perempuan itu buta huruf. Ia tidak bisa membaca dan menulis. Namun, hubungannya dengan seorang pemuda membuatnya mengenal tulisan.

Perempuan itu, Hanna Schmitz, bertemu dengan Michael Berg ketika hujan lebat mengguyur Berlin, kalau tidak salah seting waktunya sekitar 1930-an atau 1940-an. Bukunya sudah saya kembalikan kepada pemiliknya, sehingga saya hanya bisa memanfaatkan memori singkat saya ini. Saat itu Michael sakit. Ia turun dari trem dan muntah di depan sebuah apartemen. Hanna-lah yang kemudian membantu Michael. Dibersihkannya muntahan Michael, dipeluknya Michael, dan diantarkannya Michael pulang. Kenangan itulah yang kemudian membangkitkan sesuatu (bukan Syahrini) dalam diri Michael.

Setelah agak membaik, Michael mengunjungi Hanna. Pertemuan itu ternyata akan membekas dalam ingatan Michael. Sosok Hanna yang sedang memakai stoking akan melekat dalam kepala Michael seumur hidupnya. Ketahuan memergoki Hanna berganti pakaian, Michael pun pergi. Namun, beberapa hari kemudian ia kembali.

Kembalinya Michael ternyata membuka pintu asmara antara Hanna dan Michael. Meskipun usia Hanna dua kali lebih tua dari Michael, ia tidak peduli. Ia merasa mencintai Hanna dan tidak akan malu jika berjalan-jalan berdua dengannya. Mereka bercinta dan mandi bersama. Begitu setiap kali ketika Michael bertamu ke rumah Hanna.

Sampai suatu hari, Hanna menyuruh Michael untuk membacakan buku. Dari situlah kegiatan mereka bertambah, membaca, bercinta, dan mandi. Dengan suara keras Michael membaca buku-buku untuk Hanna. Salah duanya adalah Odyssey (karya siapa ya?) dan The Lady with the Little Dog karya Anton Chekov.

Hubungan mereka diwarnai dengan percintaan dan pertengkaran kecil. Kecil bagi saya. Dan Michael-lah yang pada akhirnya meminta maaf.

Hanna yang tadinya bekerja kondektur di trem akan diangkat menjadi sopir (atau apa ya? saya lupa) trem tersebut. Ia tidak pernah menerima kenaikan jabatannya dan tiba-tiba menghilang.

Michael tidak mengerti mengapa Hanna tiba-tiba pergi. Berminggu-minggu ia mencari Hanna dan akhirnya menyerah. Namun bayangan-bayangan Hanna selalu muncul, bahkan dengan jelas di kepala Michael.

Pertemuan Michael dengan Hanna selanjutnya sekitar delapan tahun kemudian, ketika Michael sedang duduk di bangku kuliah. Ia mengambil hukum. Saat itu ia mengikuti sebuah sidang yang menyangkut Nazi. Kelompok kecilnya adalah kelompok yang menentang Nazi (saya rasa). Ketika nama Hanna Schmitz dipanggil sebagai terdakwa, seketika itu pula Michael mengenalinya.

Hanna Schmitz didakwa karena bekerja sebagai anggota SS (anggota apanya Nazi pokoknya mah :P) dan dituduh tidak membukakan pintu gereja ketika kebakaran terjadi. Dalam gereja itu terdapat 300 orang Yahudi dan hanya dua yang selamat. Hanna Schmitz dijatuhi hukuman seumur hidup.

Sebenarnya yang terjadi, Hanna tidak terlalu bersalah. Laporan yang katanya dituliskan oleh Hanna menyatakan bahwa pada saat itu ia-lah yang bertanggung jawab. Michael yang tahu bahwa Hanna buta huruf nyatanya hanya diam.

Bertahun kemudian, Michael mengirimkan kaset-kaset rekaman berisi buku-buku yang dibacanya untuk Hanna. Namun taksekali pun ia mengirim surat atau mengunjungi Hanna di penjara. Kaset-kaset itu ternyata yang menarik minat Hanna untuk belajar membaca dan menulis. Hingga akhirnya ia bisa menulis surat-surat pendek untuk Michael. Tulisan tangannya seperti anak kecil yang baru belajar menulis, hanya saja garis-garisnya lebih tegas dan disiplin.

Grasi pembebasan untuk Hanna dikeluarkan. Hanna akan keluar dari penjara setelah 18 tahun ia berada di sana. Kepala penjara menghubungi Michael karena hanya Michael-lah yang berhubungan dengan Hanna walaupun ia tidak pernah menulis surat dan mengunjungi Hanna. Kepala penjara berharap Michael akan mengunjungi Hanna karena seminggu lagi Hanna akan dibebaskan.

Pertemuan itu begitu canggung. Hanna menanyakan apakah Michael pernah menikah. Ya, Michael pernah menikah dan memiliki seorang puteri. Ia sekarang sudah bercerai. Michael mengatakan bahwa ia sudah menyiapkan sebuah rumah kecil dan pekerjaan di tukang jahit dan berkata bahwa ia akan menjemput Hanna ketika ia keluar dari penjara.

Hari itu tiba. Namun Hanna memutuskan tidak keluar. Ia gantung diri.

The Reader, Sebuah Film

Film yang diangkat dari judul yang sama dengan novelnya (karya Bernhard Schlink) ini jauh dari kata menarik bagi saya. Tokoh Michael Berg muda yang diperankan oleh David Kross kurang lemah seperti yang diceritakan di novelnya. David Kross sebagai Michael mempunyai garis wajah yang keras, yang seolah-olah mengatakan "Apa pun akan kulakukan. Aku anak yang berani". Begitulah kira-kira. Kate Winslate sendiri saya rasa tidak begitu berhasil memerankan tokoh Hanna Schmitz yang kuat.

Karena film memang tidak bisa menampung setiap detail dari novel, begitu banyak adegan-adegan yang dipotong. Misalnya kilasan-kilasan kenangan akan Hanna tidak ditampilkan. Padahal dengan kilasan itu menandakan bahwa sebenarnya Michael, meskipun katanya ia sudah tidak merasakan apa-apa pada Hanna, nyatanya begitu mengingat Hanna bahkan sampai ia tua.


Saya suka membayangkan adegan ketika Micahel membacakan buku untuk Hanna. Waktu membaca itu pasti sangat ditunggu-tunggu oleh Hanna yang sepanjang hidupnya tidak bisa membaca. Saya juga suka membayangkan adegan ketika Hanna mendengarkan kaset berisi suara Michael ketika Hanna di penjara. Membaca dan mendengarkan sebuah buku tentu penuh kesabaran. Dan bagi Hanna, Michael adalah juru bacanya yang pertama.

No comments:

Post a Comment