Tuesday, September 6, 2011

Kariage-kun


Dari masa SD sampai SMA banyak waktu yang saya habiskan dengan membaca komik. Entah bagaimana awalnya, saya sangat suka membaca dan mengoleksi komik. Sampai sekarang pun saya masih suka membacanya meski sejak masuk kuliah saya sudah berhenti membelinya.

Buku-buku komik yang saya baca turut berjasa dalam pengembangan pengetahuan saya. Dari hal-hal kecil saya dapatkan banyak, hasilnya tidak terbayangkan.

Sesudah saya dapat berpikir lebih banyak, saya kemudian tahu apa yang sebenarnya saya cari ketika saya membaca banyak buku karangan seperti itu. Tidak hanya komik, saya juga tergila-gila pada novel. Saya sadar buku-buku fiksi itu merupakan cermin kehidupan saya. Di dunia nyata saya menggunakan tangan kanan dan dalam dunia cermin saya lebih akrab dengan tangan kiri. Bacaan saya merupakan dunia kebalikan saya. Selain itu mereka merupakan suatu penghibur bagi saya.

Dari rak buku di kamar, saya menemukan dua buku komik Kariage-kun dan sebuah komik Kobo-chan. Dua-duanya merupakan karangan Masashi Ueda. Kalian yang besar sekitar akhir tahun ’90-an pasti akrab dengan kedua komik itu.

Saya berpikir, kenapa Masashi Ueda menciptakan tokoh Kariage-kun yang pemalas, menyebalkan, iseng, tapi di sisi lain dia logis, praktis, dirindukan, dan ada kalanya menyenangkan. Kariage-kun punya pemikiran yang ringkas. Dia tidak berbelit-belit ketika menghadapi suaru hal. Ada orang yang ketika memikirkan atau akan melakukan sesuatu sampai lama sekali, membayangkan apa akibatnya, apa resikoya. Tapi Kariage-kun tidak seperti itu. Dia mudah tapi dia juga sulit. Dia mudah diikuti tapi sulit ditebak dan sulit dimengerti.


 Saya suka terbahak-bahak ketika membaca Kariage-kun. Dia dapat bertindak di luar kebiasaan. Kita tidak bisa menduga dia akan melakukan apa ketika menghadapi suatu persoalan. Teman-temannya beranggapan bahwa apa yang dilakukan oleh Kariage-kun itu aneh, tapi pada dasarnya dia melambangkan suatu kemurnian, kepolosan, dan kejujuran. Saya kadang iri dengan Kariage-kun.

Saya membaca bahwa Kariage-kun dibuat untuk mengkritik masyarkat Jepang pada masa itu. Menurut saya, komik ini juga dapat mengkritik masyarakat di mana saja. Kariage-kun mengajarkan bahwa hidup itu tidak hanya sekadar hidup. Tidak harus memandang hidup dari sudut pandang yang sama, jadinya dunia malah seragam. Dengan kejujurannya, Kariage-kun membuat saya semakin menyayanginya. Terlebih ketika dia memotong rambutnya di salon. Dia akan membawa pola yang sama untuk rambutnya. Dia lebih manusiawi dibandingkan saya sendiri *Eh, dia itu komik!


No comments:

Post a Comment