Wednesday, September 14, 2011

Petrichor

Saya selalu suka bau tanah ketika ia bersentuhan dengan hujan. Saya bahkan suka istilahnya petrichor, yang berasal dari bahasa Yunani. Istilah dan baunya sama, sama-sama mengandung suatu yang misterius. Saya bahkan tidak bisa menjelaskan mengapa dia menjadi candu bagi saya dan mungkin bagi banyak orang lainnya.

Bau itu memunculkan suatu memori yang menyenangkan. Tapi kadang dia malah membuat saya menjadi sendu. Bukankah kata 'hujan' sendiri sering dikaitkan dengan air mata? Dan memang, hujan adalah air mata dari langit. Karena berat menampungnya lama-lama, ia akhirnya turun perlahan-lahan dari mata langit.

Belakangan ini saya merindukan hujan. Tapi ia tidak muncul seperti harapan saya, sampai semalam. Tiba-tiba atap kamar bergemuruh. Mereka datang rintik-rintik, hanya sebentar. Cukup untuk memenuhi kamar saya dengan baunya.

Saya rindu bermain bersamanya. Saya rindu dia menyelimuti saya dengan baunya. Sampai bertemu lagi, petrichor.

PS: Jangan lupa jumpai pelangi setelah kalian bertemu dengan petrichor.

No comments:

Post a Comment