Saturday, September 3, 2011

Waktu yang Berkualitas


Berkumpul bersama teman-teman SMA itu selalu menyenangkan. Hati dan pikiran saya selalu menjadi lebih baik ketika berkumpul bersama segelintir teman itu. Kemarin, saya berkumpul dengan tujuh orang teman baik saya di SMA. Saat-saat itu sudah saya tunggu, karena saya jarang merajinkan diri pulang ke rumah. Selain itu, kesibukan kami menyita waktu kami masing-masing. Kami tidak terlalu sering berkumpul. Sekalinya berkumpul, itu menyenangkan. Mungkin itu yang dinamakan waktu yang berkualitas.

Secara personal, mereka tidak berubah. Mereka masih teman-teman SMA saya. Hanya penampilan yang berubah. Gaya rambut mereka berubah, gaya berpakaian mereka berubah. Tapi toh manusia pasti akan berubah bukan?

Kami bertukar cerita. Ada yang bercerita tentang suasana bekerja, ada yang bercerita tentang keseharian, dan ada pula cerita tentang masa lalu. Dua di antara mereka sudah bekerja, dua lagi baru saja lulus dan akan diwisuda, tiga, termasuk saya, masih kuliah, satu lagi saya lupa. Hahaha...

Kami juga bertukar canda. Kami lalu bertukar tawa. Rasanya menyenangkan masih ada tawa terbahak-bahak di antara kami. Rasanya menyenangkan melihat wajah-wajah familiar dengan senyum yang menjuntai di bibir mereka. Rasanya saya selalu merindukan mereka.

Minggu kemarin saya diajak pula berkumpul dengan teman-teman SMP dan SD. FYI, teman-teman SMP dan SD saya sama, saya sekolah di satu sekolah yang sama. Tapi entah mengapa saya canggung bertemu dengan mereka, sehingga saya memutuskan untuk tidak hadir. Mungkin alasannya saya berpikir saya tidak terlalu dekat dengan mereka. Mungkin. Saya takut saya tidak bisa menempatkan diri di antara mereka. Ini pengalaman saya bertemu dengan mereka.

Kembali ke teman-teman SMA saya, ketika kami membicarakan masa-masa sekolah dulu, seorang teman berkata, “Gw pengen banget balik ke masa-masa sekolah. Enak, ngga ada beban.”. Kami pun sepakat. Rasanya jika ada pemutar waktu, kami ingin kembali bersekolah. Ternyata bukan saya saja yang ingin terus menjadi anak kecil, teman-teman sepermainan saya pun setuju. Masa-masa itu masa-masa manis, tidak berpikiran macam-macam, tidak ada beban. Tapi, waktu tidak pernah berhenti di detik ini, apalagi mundur ke belakang. Kami hanya berangan-angan. Sejenak melupakan masa depan dan mengingat masa-masa indah di bangku sekolah.

Entah mengapa, ketika situasi menyenangkan itu berlanjut, waktu juga berjalan dengan cepat. Kami pun harus pulang dan kembali pada kesibukan masing-masing. Kami menjadi diri kami kembali, diri kami di masa ini. Saya akan terus menantikan waktu-waktu berkualitas bersama mereka nanti. Semoga kami masih menjadi teman-teman dengan rasa yang sama.

No comments:

Post a Comment