Monday, July 16, 2012

Jatinangor


Pada akhirnya, saya harus berpisah dengan kota kecil yang menyenangkan ini. Jatinangor. Cukup terpencil sampai banyak kawan yang menanyakan di mana sebenarnya tempat ini. Tempat yang pada awalnya ragu-ragu saya terima hingga saat ini, melepasnya pun hanya setengah hati.

Pada akhirnya saya harus pulang. Memulai lagi segala sesuatu dari awal. Melepaskan status kemandirian dan berlindung pada ketiak ibu. Memulai lagi mencari hal yang nanti tidak bisa saya lepaskan. Memulai lagi segala yang harus dimulai.

Enam tahun dalam zona nyaman Jatinangor, hingga saya lupa bahwa ada kota lainnya yang lebih nyata. Saya mencoba lupa. Tapi ini hidup, bukan hanya khayalan anak-anak saya saja.

Terima kasih kepada semua yang saya kenal di kota kecil ini. Terima kasih atas hal-hal yang saya dapatkan dalam memupuk pribadi saya. Pada akhirnya saya harus pulang. Pada akhirnya saya harus ucapkan selamat tinggal dan pasti kita akan berjumpa lagi dalam kesempatan menyenangkan lainnya.

Ranjang sudah dingin. Dinding tinggal bekas lem takbisa lepas menempel. Debu akan kembali melapisi langit-langit. Dan kardus-kardus bertebaran, siap diangkut.

Sampai jumpa, Jatinangor. Semoga senjamu selalu menyala oranye. 
 

No comments:

Post a Comment