Saturday, July 9, 2011

Guru. Saya, Buuuu!

Semalam saya tidak bisa tidur karena membayangkan saya menjadi seorang guru. Seorang guru bahasa Indonesia di sebuah SMP atau SMA. Bayangan itu sungguh menyenangkan, bahkan saya sampai senyum-senyum sendiri semalam.

Saya lalu ingat sebuah peristiwa, waktu itu saya duduk di bangku SD. Guru bertanya adakah yang bercita-cita sebagai guru dan saya seketika mengangkat tangan saya, "Saya, Buuuu!". Tidak ada teman lain yang mengangkat tangannya, dan memerahlah muka saya. Saya masih ingat mengapa saya ingin menjadi guru. Alasannya, karena suatu kejadian di sore hari. Hampir setiap sore saya suka membantu tetangga saya mengerjakan PR, tentu saja saya berpura-pura menjadi guru. Sejak saat itu saya ingin jadi guru. Masa-masa itu begitu menyenangkan.

Masuk SMP cita-cita saya masih sama, saya ingin menjadi guru. Lalu semua berubah ketika menginjak SMA. Saya ingin jadi dokter. Alasannya? Ketika saya menjadi dokter, saya akan punya banyak uang dan dapat membangun gedung sekolah untuk anak-anak yang tidak mampu. Hahaha... Impian yang di ujung langit!

Sekarang, ketika saya sudah seumuran segini (berapa hayoo? :P), saya bisa menebak kenapa saya berubah pikiran ketika SMA. Pada saat SD, saya tidak tahu apa itu kemiskinan, apa itu buta huruf, apa itu anak-anak terlantar yang tidak bisa sekolah karena tidak ada biaya. Ketika SMA saya lebih dewasa dan dapat melihat sekeliling saya dengan lebih jelas. Dan semalam, ketika saya berkhayal saya ingin jadi guru, saya menegur diri saya, "Apa salahnya jadi guru? Itu cita-cita lo dari kecil, kan?".

Ya! Saya teringat cita-cita awal saya adalah sebagai guru. Entah kenapa saya tidak punya cita-cita yang muluk, seperti ingin jadi pilot, astronot, presiden (hahaha...), cita-cita saya adalah sebagai guru. Mungkin semalam saya memang sudah menyadarkan diri saya sendiri, hal apa yang sebenarnya ingin saya capai kelak ketika saya lulus kuliah.

Berkhayal itu menyenangkan, apalagi berkhayal sambil merancang masa depan yang ada di ujung jalan. Tapi berkhayal tanpa ada usaha sama saja nol besar. Semoga kita bisa berkhayal dan berusaha sampai di akhir perjalanan. Amin :)

Jatinangor, 9 Juli 2011

No comments:

Post a Comment