Thursday, July 14, 2011

Tuhan Bersama Mahasiswa Tingkat Akhir

Awalnya, kemarin saya tidak berniat ke kampus, tapi setelah mendapat beberapa kabar bahwa kampus ramai, saya pun bergegas mandi dan berberes. Sebelum mandi, saya sedang mengubah posisi beberapa barang di kamar saya, untuk yang kesekian kalinya. Siapa tahu bisa menghasilkan sebuah inspirasi yang positif :P

Ternyata benar, kampus ramai. Mereka sudah berkumpul di Atep. Mungkin ini tempat favorit saya di kampus, penuh dengan kebersamaan. Dengan wajah memerah akibat kepanasan (Jatinangor panas!), saya hampiri mereka. Mereka teman-teman seangkatan saya, teman-teman satu angkatan di atas saya, dan beberapa teman dari jurusan lain.

Yang saya perhatikan tentu jumlah teman seangkatan saya. Kerinduan terhadap teman seangkatan itu tidak pernah habis. Bahkan kunjungan ke kampus pun menjadi kegiatan yang menyenangkan jika bisa menatap muka-muka yang familiar.

Mungkin bagi beberapa orang hal itu tidak ada yang spesial, tapi bagi saya dan mungkin bagi beberapa teman saya, ini hal yang spesial. Kami yang tertinggal (baca: belom lulus :P) hanya tersisa segelintir orang. Mungkin ketika melihat satu sama lain dapat menghasilkan suatu dorongan yang tidak kasat mata. Suatu semangat timbul, entah bagi diri sendiri, entah bagi orang lain.

Saya senang dapat bertemu dengan mereka, meski tentu saja sebenarnya orangnya itu-itu saja. Tapi posisi mereka di hati saya mendapatkan porsi yang cukup besar. Kami sudah lima tahun bersama dan kami yang bertahan (baca: belom lulus :P). Hahahaha... Itu bukan suatu kebanggaan sebenarnya bukan?

Kami pun berfoto bersama, dua belas orang. Sudah lebih dari cukup. Gelak tawa membahana di sana. Orang-orang bahkan melihat kepada kami, mungkin ingin tahu apa yang kami bicarakan sehingga tawa kami sampai ke telinga mereka. Saya nyaman. Saya senang.

Foto itu mungkin merupakan satu pembuktian bahwa kami masih bersama ketika hal yang baik atau buruk terjadi. Mungkin juga ingin membuat iri teman-teman kami yang lebih beruntung (baca: udah lulus duluan :P). Terberkatilah sarana media komunikasi sekarang. Dengan Blackberry, Facebook, dan Twitter kami membagi kebahagiaan kami. Saya yakin, ketika foto itu di­-share, tujuan kami hanya satu, ingin membuat iri teman-teman kami yang lebih beruntung itu. Hahahaha... Pancingan kami pun berhasil. Beberapa teman memberikan komentar. Saya senang. Tujuannya tercapai.

Ini mungkin tidak bisa dibanggakan tapi toh ini menyenangkan. Jarang sekali kami yang masih tersisa ini dapat berkumpul bersama. Kami bukan butuh keeksistensian, yang sedang maraknya di kampus saya, kami butuh penguatan dan pegangan satu dengan yang lain. Kami butuh keyakinan bahwa kami di kampus tidak sendiri.

Semoga minggu depan saya mendapatkan hal yang sama. Semoga saya mendapatkan kabar bahwa kampus ramai dengan teman-teman angkatan saya. Tuhan bersama mahasiswa tingkat akhir J


                                 Bawah, kiri ke kanan: Adhi, Fega, Teti, Cimot, Chagie.
                           Atas, kiri ke kanan: Ridha, Yulis, Yuki, Arif, Eka, Yoga, Acep

No comments:

Post a Comment