Thursday, July 14, 2011

Pengaruh Iklan Shampoo, Pemutih Tubuh, dan Pelangsing Tubuh pada Banyak Perempuan di Indonesia


Keberadaan media di Indonesia tidak lepas dari iklan-iklan yang sudah menjadi bagian di dalamnya. Dengan iklan, media-media tersebut menjadi lebih berkembang dan dapat mencapai target yang diharapkan. Masyarakat kini sudah terbiasa dengan adanya iklan. Dari brosur yang disebarkan, baliho dan spanduk yang ada di pinggiran jalan, sampai koran, radio, dan televisi banyak memasang iklan dengan tujuan tertentu.
            Iklan yang dibuat secara persuasif, tentu memikat keingintahuan masyarakat akan produk yang diiklankan. Dengan warna yang mencolok, dengan kata-kata yang menarik, bahkan dengan pamor artis, iklan-iklan itu menawarkan produknya. Dengan demikian, akan banyak masyarakat yang terpengaruh dan akhirnya membeli produk itu meskipun mungkin tidak terlalu dibutuhkan. Contohnya saja iklan yang menjual produk kecantikan untuk wanita.
            Tidak dapat dipungkiri keberadaan iklan selain sebagai sumber informasi, juga merupakan hiburan tersendiri. Namun dengan banyaknya iklan yang ditawarkan, masyarakat tidak lagi peduli dengan penawaran maupun tampilan iklan tersebut, kecuali iklan itu dibuat dengan sangat kreatif sehingga dapat menarik perhatian dan membuat masyarakat teringat pada iklan tersebut. Iklan dapat membantu mencapai sebagian besar sasaran komunikasi.
Tayangan-tayangan iklan yang menarik menjadikan pikiran masyarakat tertuju pada produk yang telah disampaikan. Iklan memiliki pengaruh yang sangat luar biasa terhadap masyarakat. Iklan adalah alat paling jitu untuk memperkenalkan sebuah produk pada konsumen. Yang sebelumnya tidak tertarik serta tidak mengetahui jadi tertarik akibat pengetahuan akan iklan tersebut. Upaya untuk meningkatkan konsumsi secara massal melalui publikasi media massa dalam bentuk iklan.
Televisi merupakan sarana penunjang iklan yang tidak asing lagi. Iklan menonopoli media televisi karena mungkin televisi merupakan media yang paling dekat dengan masyarakat. Hampir semua orang mengenal televisi. Orang yang buta huruf pun dapat menikmati media televisi dari suaranya. Dengan adanya televisi, maka iklan pun makin berkembang dengan pesat.
Iklan sudah bukan barang baru lagi dalam pertelevisian Indonesia. Bahkan iklan telah beranjak dari posisinya yang hanya “jualan” menjadi bagian dari tontonan. Dengan durasi yang hanya beberapa saat, iklan bagaikan sebuah drama pendek dengan berbagai tema romantis, komedi, bahkan horor. Salah satu tayangan mendominasi layar kaca adalah iklan-iklan kosmetik. Tidak terhitung banyaknya iklan yang mengangkat tema seputar tubuh wanita ini. Mulai dari iklan shampoo hingga iklan deodoran.
Seiring dengan perkembangan kebudayaan dan pemikiran masyarakat, kecantikan seorang wanita pun dinilai semakin berkembang. Pada masa lalu, wanita yang cantik adalah wanita yang memiliki badan yang gemuk dan berisi, namun pada masa sekarang, image kecantikan wanita sudah bergeser. Saat ini, wanita yang cantik adalah wanita yang memiliki tubuh yang tinggi dan langsing, rambut indah terurai, dan kulit yang putih. Keberadaan image wanita cantik saat ini juga tidak lepas pengaruhnya dari keberadaan iklan.
Satu teknik para pembuat iklan agar produk yang dipasarkannya bisa laku adalah memulai dengan perempuan-perempuan “tidak normal” sebagai ikon produknya. Dengan memamfaatkan psikologi kaum perempuan yang selalu menganggap diri dan tubuhnya tidak sempurna maka kesempurnaan tubuh seorang perempuan dalam iklan produk kecantikan dan perawatan tubuh dicitrakan dan diidealisasikan sebagai sosok seorang perempuan yang jauh berbeda dengan sebagian besar perempuan. Mereka jauh lebih tinggi, kulitnya jauh lebih putih dan halus, kakinya jauh lebih panjang, mereka jauh lebih kurus, dan sebagainya. Hasilnya, karena sebagian besar perempuan tidak seperti para model di iklan tersebut, maka mereka pun berlomba-lomba membeli produk-produk tersebut agar dirinya bisa seperti model di iklan tersebut.
Banyak iklan produk-produk kecantikan dan perawatan tubuh selalu menampilkan model yang memiliki profil yang digambarkan sebagai sosok perempuan sempurna. Di Indonesia selalu digambarkan dalam sosok perempuan tinggi, berkulit putih dan halus, memiliki ukuran pinggang yang kecil, sangat tinggi, berambut panjang, hitam dan lurus dsb menggantikan ikon perempuan cantik Indonesia sebelumnya yang digambarkan berkulit kuning langsat.
Dengan adanya image yang dibangun oleh sebuah iklan, perempuan sebagai sasaran iklannya akan terhegemoni dan terobsesi menjadi seperti model iklan tersebut. Banyak yang tidak peduli apakah hal tersebut sesuai dengan kepribadian masing-masing atau tidak. Hal kepentingan sudah digantikan dengan rasa butuh. Kebutuhan itu yang kemudian memacu konsumen untuk mengonsumsi produk-produk yang diiklankan.
Saya akan mengambil beberapa contoh iklan yang kemudian akan saya bahas. Iklan yang akan saya bahas adalah iklan shampoo, pemutih tubuh, dan iklan pelangsing yang belakangan ini membuat perempuan-perempuan Indonesia “tergiur”.
Iklan shampoo yang akan saya bahas adalah iklan shampoo untuk rambut lebih lurus, panjang, dan lebih indah. Dengan adanya image tersebut, banyak perempuan yang kemudian berbondong-bodong untuk meluruskan rambutnya. Muncullah trend me-rebonding­ rambut. Padahal belum tentu rambut yang lurus itu sesuai dengan bentuk wajah dan kepribadian pemiliknya. Banyak yang lebih mementingkan trend dibandingkan maksudnya sendiri.
Contoh lain terdapat pada iklan shampoo untuk rambut rontok. Iklan shampoo untuk rambut rontok mengajak masyarakat untuk membeli produknya karena bisa mengurangi rambut rontok dalam waktu cepat. Tapi jika kita perhatikan ada beberapa catatan kaki pada setiap iklan. Contohnya pada iklan Sunsilk. Slogan iklan tersebut adalah “Mengurangi rambut rontok dari 100 menjadi 2”, sungguh iklan yang menggiurkan bagi masyarakat yang mempunyai masalah pada kerontokan rambut. Tapi ternyata ada catatan kaki dalam iklan itu, yaitu “*rontok karena patah”.
Secara logika, ketika kita membaca catatan kaki tersebut, tidak semua masalah kerontokan dapat ditanggulangi dengan memakai produk dari iklan tersebut. Jika kita tidak membaca catatan kaki yang ditulis dengan huruf yang lebih kecil, kita pasti tergoda untuk menggunakan produk tersebut, padahal khasiatnya belum tentu benar.
Kebanyakan iklan shampoo untuk rambut rontok mempunyai catatan kaki yang sama, contoh lain iklan Dove. Selain catatan kaki tersebut, ada juga catatan kaki “*bila dipakai dengan teratur”. Setiap catatan kaki ditulis dengan huruf yang kecil dan munculnya pun sangat cepat sehingga tidak terlalu terlihat oleh kita. Ketika kita membeli dan ternyata hasilnya tidak sesuai yang kita harapkan, kita akan merasa sangat kecewa. Tapi itulah fungsi iklan, menyugesti masyarakat untuk tertarik pada produknya sehingga membelinya.
Iklan pemutih pun mendapat sambutan hangat bagi konsumennya. Banyak wanita berbondong-bondong untuk menjadikan kulitnya lebih putih. Bagi yang mempunyai banyak uang mungkin dapat memutihkan kulitnya di dokter yang terkenal dengan biaya-biaya yang tidak terduga. Dan yang tidak terlalu memiliki banyak uang, produk yang ditawarkan iklan pada suatu media akan sangat menarik minat pendengarnya. Produk yang ditawarkan tentu saja tidak mahal dan dapat terjangkau. Dan lagi-lagi dengan menggunakan model yang sudah dicitrakan sebagai sosok yang ideal.
Produk yang ditawarkan tentu beraneka macam dan beraneka keunggulan. Ada yang dapat memutihkan kulit dalam jangka waktu tertentu (dengan catatan kaki yang sangat kecil: *bila dipakai dengan teratur), ada yang dapat menjadikan kulit wajah tampak putih dan merah merona, dan sebagainya. Iklan-iklan ini yang mengajak perempuan membeli produknya.
Produk pemutih kulit pun banyak yang akhirnya malah menimbulkan koplikasi pada kulit seperti menjadi terlalu sensitif terhadap sinar matahari bahkan beberapa produk akhirnya ditarik oleh Departemen Kesehatan karena mengandung mercury yang memang bisa memutihkan kulit tapi akhirnya juga dalam mengakibatkan kanker.
Bahaya-bahaya seperti itu kadang tidak diperhatikan oleh konsumen sebelum menggunakan produk yang katanya dijamin aman. Rasa kebutuhan perempuan akan kecantikan menjadikan perempuan tidak mencaritahu efek samping apa yang dapat ditimbulkan jika menggunakan produk tersebut.
Dan yang terakhir adalah iklan untuk melangsingkan badan. Berbagai iklan ditampilkan dengan menarik. Dari iklan pelangsing yang dapat melangsingkan tubuh dengan cepat, sampai iklan pelangsing yang menggunakan bahan-bahan yang alami, yang tidak mempunyai efek samping yang negatif.
Bentuk badan yang diidealkan sekarang membuat perempuan terobsesi untuk membentuk tubuhnya menjadi lebih kurus. Banyak perempuan kemudian terlalu terobsesi untuk memiliki tubuh seperti yang ada pada model-model pada iklan tersebut. Mereka mulai melakukan diet ketat, bahkan ada sebagian perempuan akibat terlalu terobsesinya kemudian mengalami gangguan psikologis seperti penderita bulimia, mereka makan secara normal tapi kemudian berusaha memuntahkannya kembali. Dan sebagian perempuan lainnya ada yang sampai meninggal akibat kekurangan gizi dan asupan makanan akibat diet yang terlalu ketat.
Dengan besarnya minat konsumen pada iklan yang ditawarkan, membuat produsen juka turut berlomba-lomba menciptakan sebuah produk yang lebih baik lagi. Tidak jarang produk yang dihasilkan kemudian menjadi produk ilegal yang tidak memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh pemerintah. Disadari atau tidak, masyarakat selaku konsumen memiliki andil yang besar terhadap peredaran produk-produk tersebut. Kondisi ini menunjukkan hubungan sangat sederhana yaitu selama ada permintaan, penawaran akan terus belanjut.
Citra cantik dengan rambut yang panjang dan terurai, kulit putih merona, dan tubuh langsung sudah melekat pada pandangan sebagian perempuan di Indonesia. Tidak diperhitungkan dampak apa yang terjadi bila kita mengonsumsi produk-produk tersebut secara berlebihan.
Karena itu sangat diperlukan kampanye dan penyadaran bagi kaum perempuan untuk segera melepaskan diri dari citra-citra cantik yang diciptakan oleh para produsen produk kecantikan dan perawatan kulit yang akhirnya membelenggu konsep perempuan cantik dan ideal. Perempuan cantik tidaklah harus berambut panjang, hitam dan lurus, banyak perempuan yang berambut ikal, agak kemerah-merahan, pendek, dan sebagainya, yang tidak kalah cantik, perempuan bertubuh mungil pun seringkali tampak menarik. Tapi yang pasti tubuh perempuan haruslah menjadi milik perempuan itu sendiri, setiap perempuan itu unik dan tidak bisa disamakan dengan yang lain. 

No comments:

Post a Comment